Banyak PMKS di Bandung, Dinsosnangkis: Penjagaan Check Point Lemah

PMKS bisa masuk Bandung lewat jalur darat dan air

Bandung, IDN Times - Banyaknya penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Kota Bandung selama bulan Ramadan dan saat sedang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diakibatkan karena penjagaan check point yang kurang ketat.

Hal tersebut disampaikan, Kepala Dinas sosial dan penanggulangan kemiskinan (Dinsosnagkis), Tono Rusdiantono Herndroyono di Balai Kota Bandung, Rabu (6/5).

1. PMKS banyak masuk Kota Bandung lewat jalan yang tidak umum

Banyak PMKS di Bandung, Dinsosnangkis: Penjagaan Check Point LemahPetugas Satpol PP membangunkan seorang penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang tidur di emperan toko di Jalan Dewi Sartika, Cawang, Jakarta, Rabu (29/4/2020) (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Tono mengatakan, terkait dengan PSBB mungkin saja penjagaan kurang ketat. Menurutnya, PMKS masuk ke Kota Bandung dengan melalui banyak cara. Seperti menyusuri sungai dan beberapa jalan lainnya.

"Ini mungkin check point ini kurang ketat karena jalan masuk (ke Kota Bandung) itu bukan hanya check point. Di Moch Toha bisa nyebrang lewat sungai di Kabupaten Bandung bisa lewat sawah, menyisir pinggiran masuk ke Kota Bandung," ungkapnya.

2. Dinsosnangkis akan berhati-hati ketika menjangkau PMKS

Banyak PMKS di Bandung, Dinsosnangkis: Penjagaan Check Point Lemah(Ilustrasi) Berbagai sumber

Tono mengungkapkan, kekhawatiran Dinsosnangkis saat ini ada pada tingkat penularan virus virus corona (COVID-19) itu sendiri. Sehingga, Menurut Tono, Dinsosnangkis akan lebih berhati-hati dalam menangani PMKS itu sendiri.

"Kehawatiran ada, karena setiap yang akan dijangkau oleh Dinsos wajib dicek oleh Puskesmas, yang kita takutkan masuk ke rumah singgah menularkan kepada teman-teman yang lain yang tidak Covid-19," ungkapnya.

3. Penjangkauan akan sesuai protokol COVID-19

Banyak PMKS di Bandung, Dinsosnangkis: Penjagaan Check Point LemahEramuslim

Tono menambahkan, saat ini unit pelaksana teknis (UPT) rumah singgah untuk PMKS juga menolak jika ada PMKS yang di bawa tanpa protokol kesehatan. Sehingga, Ia menyebut penanganan PMKS tidak bisa se enaknya dan tetap sesuai protokol pencegahan COVID-19.

"UPT rumah singgah terus terang menolak kepada saya, kalau diperintahkan dimasukan ke rumah singgah, karena memang Puskesmas juga melarang harus diperiksa dulu, tidak bisa se enaknya," kata dia.

4. Satpol PP akui kurang personel

Banyak PMKS di Bandung, Dinsosnangkis: Penjagaan Check Point LemahIDN Times/Yogi Pasha

Terpisah, Kepala Satpol PP, Kota Bandung Rasdian Setiadi menanggapi, menurutnya, Satpol PP Kota Bandung setiap hari terus melakukan penegakkan hukum pada PMKS dan hampir setiap hari juga ada aduan masyarakat tentang PMKS.

Adapun saat ini yang menjadi kendala dari pengamanan PMKS adalah minimnya personel Satpol PP. Faktor tersebut menurutnya membuat PMKS masih banyak yang bersembunyi.

"Personel cuma 30 orang kan, sangat terbatas. Satu kali naik dia, dari pagi sampai malam, di Kota Bandung titik perempatan itu bukan 10-20," ujar Rasdian, saat dihubungi, Kamis (7/5).

Ia menambahkan, saat melakukan penjaringan pihaknya berusaha menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan sarung tangan, masker dan menjaga jarak PMKS yang diangkut ke rumah singgah.

"Karena kalau sekaligus nanti berkerumun. Jadi kita pada saat Covid ini kalau dapat lima ya kita bawa, kalau ada pengaduan lagi, yang lima tadi sudah dimasukkan ke Rancacili," kata dia.

Baca Juga: Pemkot Siap Bantu Pemenuhan Pakan Hewan di Kebun Binatang Bandung

Baca Juga: [BREAKING] Berakhir 5 Mei, Pemkot Bandung Tak Perpanjang PSBB 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya