Banyak Keracunan Massal di Jawa Barat yang Tidak Terlaporkan

Dinkes Jabar akan mengevaluasi menyeluruh

Bandung, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat menyatakan, kasus keracunan massal di kabupaten dan kota banyak yang tidak terlaporkan dengan baik. Hal itu membuat kesulitan penanganan dan pendataan.

Kepala Dinkes Jawa Barat, Vini Adiani Dewi mengatakan, dalam waktu dekat Pemprov Jabar akan melakukan koordinasi lebih dalam untuk mengantisipasi kasus keracunan massal karena makanan.

"Kami akan evaluasi, karena kalau kami menyuruh kota/kabupaten takutnya tidak ada yang melaporkan. Kami akan evaluasi," ujar Vini, Sabtu (14/10/2023).

1. Dinkes sulit lakukan penanganan jika kasus tidak dilaporkan

Banyak Keracunan Massal di Jawa Barat yang Tidak TerlaporkanIDN Times/istimewa

Pada beberapa waktu lalu, kasus keracunan massal ada di Kabupaten Bandung Barat, Cianjur, Garut, dan Bekasi. Peristiwa keracunan di empat daerah ini, menyebabkan empat orang meninggal dunia, dan puluhan orang mengalami gangguan pencernaan. Atas peristiwa itu, Vini memastikan akan ada evaluasi lebih dalam.

"Periode kemarin tuh di Bekasi kan ya, yang sudah terlaporkan itu Bekasi, Garut, KBB dua kasus. Nanti kami evaluasi secara menyeluruh," ucapnya.

2. Dampak keracunan bisa panjang dalam kondisi El Nino

Banyak Keracunan Massal di Jawa Barat yang Tidak TerlaporkanIlustrasi keracunan makanan (freepik.com)

Vini menjelaskan, dampak dari keracunan ini bisa lebih panjang karena ada faktor dari kondisi El Nino saat ini. Surat Edaran pada kabupaten dan kota untuk mewaspadai fenomena perubahan cuaca ini juga sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu.

"Kami sudah membuat surat edaran sebetulnya antisipasi untuk menghadapi musim kering ini karena ada fenomena El Nino," katanya. 

3. Dinkes Jabar minta UKS perketat kantin sehat sekolah

Banyak Keracunan Massal di Jawa Barat yang Tidak Terlaporkanrebelcircus.com

Beberapa kasus keracunan massal juga menimpa siswa sekolah, seperti kasus di Kabupaten Bandung Barat, di mana para siswa mengonsumsi jajanan cireng mini atau Cimin. Dari kejadian itu, satu orang meninggal dunia.

Vini mengatakan, Dinkes Jawa Barat akan mengevaluasi seluruh Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Sebab dalam unit itu ada pengawasan kesehatan makanan yang ada di sekolah.

"Kami mengingatkan kepada teman-teman UKS supaya mengawasi lagi kantin sehatnya. Di mana kewajiban kantin sehat itu adalah membina pedagang-pedagang di luar sekolah," kata dia.

Baca Juga: Begini Kemasan Yoghurt yang Membuat 20 Siswa SD di KBB Keracunan

Baca Juga: Buntut 20 Siswa SD di KBB Keracunan, Polisi Amankan Penjual Yoghurt

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya