Sektor Pertanian Majalengka Kian Tergerus di Tengah Menjamurnya Pabrik
Banyak pabrik berdiri di lahan produktif
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Majalengka, IDN Times - Kondisi pertanian di Kabupaten Majalengka dinilai cukup mengkhawatirkan. Kekhawatiran itu seiring dengan maraknya alih fungsi lahan dari pertanian, menjadi industri.
Fenomena itu dimulai sejak hadirnya BIJB Kertajati Majalengka. Ironisnya, alih fungsi itu kerap terjadi pada lahan-lahan pertanian yang dinilai masih produktif. Beberapa lahan yang akhirnya alih fungsi, diketahui masih bisa panen selama 2 kali dalam setahun.
Beberapa lahan pertanian yang mulai beralih jadi industri itu di antaranya di Kecamatan Ligung. Di daerah ini, dalam beberapa tahun terakhir, mulai marak berdiri pabrik, yang sebelumnya merupakan lahan sawah.
"Iya, ada pengaruh terhadap lahan pertanian. Dan itu terjadi pada lahan yang cukup produktif," kata wakil ketua komisi II DPRD kabupaten Majalengka Muh. Fajar Shidiq
1. Tidak ada data pasti luasan lahan pertanian
Ancaman adanya penyusutan lahan pertanian itu masih akan berlangsung di beberapa titik, khususnya Majalengka bagian utara, yang memang dekat dengan bandara dan Tol Cipali.
Namun sayang, DPRD Majalengka belum memiliki data pasti, berapa luasan lahan pertanian yang sekarang tersisa.
"Kami, di komisi 2 pernah meminta pemerintah dalam hal ini ke Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) data luas lahan secara riil. Tapi sampai sekarang nggak ada kabar," kata dia.
Fajar menegaskan, data tersebut dinilai penting, untuk mengetahui sejauh mana persediaan padi, ketika dikaitkan dengan kebutuhan masyarakat. Namun, jelas dia, data tersebut tidak pernah disampaikan oleh DKP3 itu.
"Dari sana bisa ketahuan rasio kebutuhan berapa. Karena kan lewat data itu, bisa ketahuan berapa produksi, kebutuhannya berapa. Lalu, muncul lah, data memadai nggak persediaannya," kata Fajar.
"Kami khawatir, lahan-lahan pertanian ini akan terus terkikis begitu saja. Tanpa ada kajian yang mendalam," jelas dia.