TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Diundang ke Pendopo, Ini Cerita Guru SMA Pj Bupati Majalengka

Mereka berharap Dedi membawa manfaat untuk Majalengka

Inin Nastain IDN Times/ Dedi bersama dua gurunya saat SMA

Majalengka, IDN Times - Asisten Daerah Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Jabar Dedi Supandi resmi dilantik sebagai Pj (Pejabat) Bupati Majalengka oleh Pj Gubenur Jawa Barat Bey Machmudin, Selasa (19/12/2023). Dedi sendiri diketahui merupakan putra daerah Majalengka, yang lahir di Desa Kumbung, Kecamatan Rajagaluh.

Dedi menghabiskan usia anak-anak hingga remaja di Kabupaten Majalengka. Sebelum melanjutkan pendidikan ke IPDN, dia tercatat sebagai salah satu siswa SMAN I Majalengka.

Saat pisah sambut dengan Bupati dan Wakil Bupati Karna Sobahi-Tarsono D. Mardiana di Gedung Yudha, Dedi menghadirkan secara khusus gurunya saat di SMA. Mereka adalah Endi Afandi dan Yani Maryani, dua guru mas kecil Dedi yang hadir dalam acara itu

1. Dedi remaja sudah terlihat cerdas

Inin Nastain IDN Times/ Pj Bupati bersama Karna Sobahi

Guru mata pelajaran Kimia Dedi di SMA Yani menilai, Pj Bupati itu merupakan sosok siswa yang baik. Namun, Yani tidak bisa menjelaskan sosok anak didiknya itu secara rinci.

"Ingatnya teh, dia baik. Tapi bagaimana-bagaimananya mah sudah lupa. Saya guru kelas dan guru bidang studi Kimia beliau," kata Yani, yang kini sudah pensiun.

Berbeda dengan Yani, Endi Afandi sebagai guru Fisika Dedi masih mengingat sosoknya saat bersekolah. "Emang Pak dedi udah keliatan orang cerdas saat masih sekolah juga," kata dia.

2. Dedi pernah 'mengincar' adik kelas

Instagram/ Asda Pemerintah Jabat Dedi Supandi

Dalam sambutan temu pisah, Dedi mengaku pernah bandel saat duduk di SMA. Ia mencontohkan kebandelannya itu lantaran mengincar adik kelasnya sendiri.

"Saya kelas tiga, dia kelas satu. Terus saling berkirim surat," kata Dedi, bercerita tentang adik kelas yang saat ini jadi istrinya itu.

Terkait hal tersebut, Endi menjelaskan, hal itu terjadi saat masa pengenalan sekolah. "Ketika (awal) ketemu istrinya, dia ngospek. Mungkin juga bukan bandel yang negatif," ujar Endi.

Selama mengajar, Endi juga sempat mendapati Dedi telat masuk, meski ia tetap membolehkan Dedi ikut pelajarannya.

"Ketika datang terlambat di jam saya, (saya) izinkan masuk. Dia abis jatuh. Itu yang terkesan. Saya juga aneh, (dia) masih ingat. Tadi bilang guru favorit, masih ingat," ungkap dia.

3. Diundang langsung lewat WA

Inin Nastain/ Dedi saat sambutan didampingi istri dan dua gurunya

Enda mengaku dirinya baru tahu kabar anak didiknya itu dipilih sebagai calon Pj Bupati Majalengka dua hari lalu. Kabar itu didapat dari berita yang beredar.

"Tau nembe dua dinten kamari (baru dua hari kemarin). Itu saat masih ramai jadi calon Pj," kata dia.

Kendati mengetahui kabar tersebut, keduanya tidak mengira akan diundang hadir dalam acara pisah sambut itu.  "Kami gak dapet surat undangan resmi. Diundang langsung via WA sama Pak Dedi sendiri," katanya.

Meski yakin bahwa Pj Bupati itu adalah anak didiknya, mereka mengaku sempat ragu untuk datang. "Sempat bingung, bagaimana. Dan malu juga, takut disuruh keluar (dari tempat acara)," ujar Endi.

Berita Terkini Lainnya