Sengkarut PPDB, Anies Ingin Perbanyak Bangku di SMP dan SMA Negeri
Anies sebut persoalan ini harus segera diselesaikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Indonesia menjadi persoalan di mana sistem zonasi membuat banyak orang tua siswa berlaku curang. Tak sedikit yang menitipkan anaknya pada kartu keluarga masyarakat dekat dengan sekolah tertentu. Alhasil warga sekitar yang lebih berhak tak sedikit yang justru gagal masuk sekolah.
Persoalan ini pun mendapat perhatian dari mantan Menteri Pendidikan, Anies Baswedan. Bakal calon presiden ini menuturkan bahwa persoalan PPDB yang tak kunjung selesai tiap tahun karena jumlah bangku di sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) tidak sama.
"Salah satu masalahanya karena bangku di sekolah kita ini seperti piramida. Jadi semakin rendah jenjang pendidikannya maskin tinggi, sedangkan makin tinggi jenjangnya baku sekolah semakin sedikit," kata Anies dalam Dialog Rakyat yang digelar di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Minggu (6/8/2023).
1. Bangku sekolah di setiap tingkatan tidak merata
Kondisi ini, lanjut Anies, diperlihatkan ketika banyak sekolah dasar negeri (SDN) yang kemudian siswanya tidak bisa masuk ke SMP Negeri. Hal serupa terjadi saat siswa yang lulus dari SMP tidak bisa masuk ke SMA Negeri.
"Ini membuat pendidikan siswa itu tidak bisa sampai tuntas karena ada perbedaan bangku sekolah di SD sampai SMA. Seharusnya ketika mereka masuk kelas 1 SD ini sudah ada kepastian agar bisa lulus dari SMP (negeri) dan SMA (negeri)," kata Anies.
Baca Juga: Disdik Jabar Bakal Selidiki Dugaan Sindikat Pemalsuan KK PPDB 2023
Baca Juga: Lari Pagi di Lapangan Gasibu, AHY Jadi Pusat Perhatian Emak-emak