TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PVMBG Imbau Warga Tak Daki Tujuh Gunung Api di Jabar saat Musim Hujan

Erupsi lebih cepat terjadi ketika musim penghujan

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Pusat Vulkanologi & Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menjabarkan bahwa tujuh gunung berapi yang ada di Provinsi Jawa Barat statusnya masih normal. Meski demikian, masyarakat yang hendak mendaki diimbau tidak melakukan pendakian di gunung-gunung tersebut pada musim penghujan.

Kepala PVMBG Badan Geologi Hendra Gunawan mengatakan, tujuh gunung berapi tersebut adalah Tangkuban Parahu, Salak, Gede, Guntur, Papandayan, Galunggung, dan Ciremai. Ketika didaki saat musim hujan, gunung berapi lebih cepat berpotensi alami erupsi.

"Kita selau mengimbau kalau saat hujan ini tidak mendekati kawah. Memang menyenangkan (mendaki), tapi kalau bisa tahan dulu lah (jangan mendaki gunung berapi)," kata Hendra usai melakukan dialog bersama Penjabat Gubernur Jabar di Kantor PVMBG, Jumat (8/12/2023).

1. Gunung yang tenang justru lebih berbahaya

Menurutnya, gunung berapi yang tenang justru lebih berbahaya ketika didaki. Musababnya, pengawasan kepada gunung oleh para pendaki akan lebih lengah, ketimbang gunung berapi yang aktif.

Itu bisa dilihat pada kasus di Gunung Marapi, Sumatera Barat, yang sebenarnya dalam keadaan tenang. Bahkan beberapa hari sebelum kejadian erupsi pun masih banyak pendaki yang mengabadikan kondisi di sana.

"Yang paling bahaya ini kalau tidak ada kelihatan apa-apa, tiba-tiba ngebul (berasap). Jadi selama ini pendaki merasa aman kalau musim hujan padahal kemungkinannya lebih besar (erupsi)," kata dia.

2. Mitigasi terus disampaikan ke pemerintah daerah

ANTARA FOTO/Dok PVMBG

Hendra menyebut PVMBG selalu berkoordinasi dengan balai yang ada di setiap gunung berapi. Imbauan tersebut dilakukan karena bahaya pendakian gunung berapi selalu mengintai.

Misalnya, ketika tidak ada sinar matahari di gunung dan terjadi konsentrasi atas gas vulkanik, itu bisa terhirup pendaki yang kemping dan mengakibatkan mereka meninggal. Kasus seperti ini pun sempat terjadi di Gunung Sindoro dan diharap tidak terulang kembali.

Berita Terkini Lainnya