Pemkot Bandung Siapkan Rp9,2 Miliar Waspadai Inflasi Usai Kenaikan BBM
Pasar murah dan bansos jadi program utama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyiapkan sejumlah skema mengantisipasi lonjakan inflasi usai pemangkasan subsisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax. Strategi tersebut berupa pemberian stimulus kepada kelompok rentan secara ekonomi bisa mengurangi risiko penurunan daya beli masyarakat akibat penyesuaian harga BBM.
Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, penyesuaian harga BBM berdampak terhadap kenaikan harga barang dan jasa.
"Pemkot Bandung sangat memahami dampak yang terjadi, kami harus bekerja keras yang lebih optimal untuk bisa merespon harapan masyarakat dengan program yang kami siapkan. Yaitu memberikan solusi dan bantuan bagi masyarakat yang terdampak," kata Ema melalui siaran pers dikutip, Jumat (9/9/2022).
1. Bantuan diambil dari dana transfer umum
Untuk mengantisipasi hal tersebut, kata Ema, Pemkot Bandung tengah menyiapkan dana sebesar Rp9,291 miliar untuk digunakan berbagai kegiatan penanggulangan dampak inflasi kenaikan BBM.
"Kami merancang kegiatan dengan memanfaatkan dua persen dari dana transfer umum. Ada angka Sementara Rp9,291 miliar kita coba formulasikan dengan berbagai kegiatan," ujarnya.
Ia mengatakan, dana tersebut nantinya akan dialokasikan untuk mengadakan pasar murah, operasi pasar yang akan menyasar seluruh kecamatan di Kota Bandung.
"Ada pasar murah dan operasi pasar. Kalau operasi pasar kita targetkan masyarakat ekonomi rendah. Dalam pasar murah kami minta prioritas masyarakat bawah sehingga mereka tidak kena imbas dampak kenaikan BBM," katanya.