TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kota Bandung Deklarasikan "Zero Bullying" dan Pelopori Program Jamuga 

Jangan lagi ada perundungan pada siswa di sekolah

Dok. Humas Pemkot Bandung

Bandung, IDN Times - Dalam upaya meningkatkan perlindungan anak dan menciptakan lingkungan bebas bullying atau perundungan di Kota Bandung, 75 kepala sekolah dan 16 SMP di Kota Bandung mendeklarasikan "Bandung Menuju Zero Bullying" di Padepokan Mayang Sunda, Selasa (30/7/2024). Selain deklarasi, diluncurkan juga program inovatif Jamuga (Jam untuk Keluarga).

Penjabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono mengatakan, program Jamuga diluncurkan sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas interaksi keluarga dan mencegah perundungan. Pentingnya kasih sayang dan komunikasi yang erat dalam keluarga sebagai benteng utama melawan perundungan.

"Dengan kesibukan kita saat ini dan ketergantungan pada gadget, komunikasi verbal maupun non-verbal dalam keluarga menjadi sangat penting. Program Jamuga mendorong setiap anggota keluarga untuk menghabiskan waktu bersama, membangun kasih sayang, dan memperkuat ketahanan keluarga," katanya.

1. Setiap anak bisa jadi agen perubahan antibullying

Ia juga mengajak seluruh masyarakat Bandung tak sekedar memaknai deklarasi ini sebagai seremonial semata, tapi harus merasakan dan mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

"Mari kita menjadi agen perubahan, memastikan tidak ada bullying di lingkungan sekolah dan rumah kita."

Bambang optimistis, setiap anak bisa menjadi agen perubahan, tidak hanya di Kota Bandung, tetapi juga di Jawa Barat dan nasional.

"Bullying bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi kita semua. Mari kita buktikan bahwa Bandung bisa menuju Zero Bullying,” pungkasnya.

2. Dampak perundungan pada anak pengaruhi kualitas hidup

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung, Uum Sumiati menegaskan komitmen pemerintah dalam melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan. Perundungan merupakan perilaku yang tidak baik dan tentu saja menimbulkan dampak yang tidak baik.

Namun, tidak hanya bagi korban ternyata perundungan juga bisa berdampak bagi pelaku bahkan bagi yang menyaksikannya. Perundungan di sekolah sangat mempengaruhi kualitas hidup siswa, sehingga penanganannya menjadi prioritas.

"Kami di DP3A telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah dan menangani bullying. Termasuk memberikan edukasi kepada guru dan peserta didik ataupun kepada masyarakat umum,” Jelas Uum.

Berita Terkini Lainnya