TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kebahagiaan Warga Ikut Mudik Gratis dari Kota Bandung 

'War' tiket mudik gratis tak kalah menegangkan

Kegiatan mudik gratis yang dilaksanakan BUMN Bio Farma di Kota Bandung, Jumat (5/4/2024). IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Kementerian BUMN menggelar pemberangkatan mudik gratis di sejumlah daerah, salah satunya di Kota Bandung. Beberapa BUMN yang ada di Bandung termasuk Bio Farma ikut memberangkatkan dengan tujuan Yogyakarta dan Wonogiri.

Salah satu pemudik, Ernawati, sangat senang bisa mudik gratis tahun ini. Dia sempat mencari tiket kereta untuk bisa pulang bersama lima orang keluarganya tapi tidak dapat.

"Sempat cari tiket tapi kehabisan. Terus dari tetangga ada yang kasih info tentang mudik gratis ini, saya langsung cek dan daftar. Alhamdulillah dapat," kata Ernawati, Jumat (5/4/2024).

1. Bisa menghemat ongkos pulang kampung

IDN Times/Debbie Sutrisno

Pulang berenam ke Wonogiri, Ernawati merasa terbantu dengan adanya program mudik gratis. Jika biasanya dia membutuhkan uang lebih dari Rp2 juta untuk pulang pergi ke kampung, sekarang nominalnya hanya butuh kurang dari Rp1 juta karena ada pogram tersebut.

Dia sebelumnya tidak pulang dalam beberapa tahun termasuk karena ada COVID-19. Harapan untuk mudik tahun ini pun berbuah hasil setelah dapat tiket gratis pulang ke Wonogiri.

"Lumayan saya kan pulang banyakan jadi ongkosnya pasti besar, sekarang ada mudik gratis jadi sangat terbantu," ujarnya.

2. Tiket mudik gratis sangat dinanti

Heru Budi Hartono bersama Erick Thohir dan Budi Karya Sumadi melepas pemudik yang mengikuti program Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 pada Jumat (5/4/2024). (dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Rasa syukur juga dirasakan Rini. Warga yang hendak pulang ke Batang ini sudah tiga kali ikut kegiatan mudik gratis bersama Bio Farma.

Dia pun senang karena tahun ini bisa dapat lagi tiket gratis tersebut karena sudah menantinya sejak jauh-jauh hari. Bahkan dia sempat 'war' tiket agar bisa pulang bersama keluarganya.

"Saya sudah kangen mau ketemu saudara. Di kampung memang sudah tidak ada orang tua, tapi masih ada pakde, bukde, bule, dan saudara dari ibu-bapak," kata Rini.

Berita Terkini Lainnya