TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kabupaten Bogor Paling Rawan Bencana Jelang Pemungutan Suara 

Total ada 5.000 TPS yang rawan bencana

Warga menunjukkan model surat suara pemilihan presiden saat simulasi pencoblosan pemilu di TPS 31 Penancangan Kota Serang, Banten, Selasa (30/1/2024). (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah melakukan pemetaan peta kerawanan bencana jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024. Dari pemetaan tersebut Kabupaten Bogor jadi daerah dengan tingkat kerawanan tertinggi.

"Rawan bencana itu kabupaten Bogor berdasarkan laporan. Tapi semua juga diantisipasi, jangan sampai lengah, tetap semua harus sama antisipasi," kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jabar Bey Machmudin, Jumat (2/2/2024).

Dari informasi BMKG, puncak musim hujan akan terjadi pada Februari hingga Maret. Artinya pada saat pencoblosan presiden dan anggota legislatif diperkirakan terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

1. Ada 5.000 TPS masuk kategori rawan bencana

Logistik pemilu 2024 (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Menurutnya, antisipasi ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi semua unsur pentahelix kebencanaan, yaitu pemerintah, TNI dan Polri, masyarakat, dunia usaha, media, dan perguruan tinggi.

Selain itu, tambah dia, KPU sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pemilu dipandang perlu melakukan pemetaan terhadap TPS-TPS yang berada di daerah rawan bencana, sehingga dapat dilakukan mitigasi.

"Tadi saya sampaikan kepada KPU mohon agar anggota KPPS di setiap TPS diberikan kewenangan penuh jika terjadi bencana untuk melakukan tindakan yang harus diambil, jadi tidak perlu menunggu lama lagi untuk mengambil tindakan yang dilakukan," katanya.

Berdasarkan data BPBD Jabar, ada sekitar 5.000 TPS rawan yang tersebar di 1.800 desa.

2. Siapkan 1.800 personel antisipasi bencana di TPS

Ribuan personel disiapkan untuk menjaga TPS di Kota Bekasi. (Dokumen Polres Metro Bekasi Kota)

Dia menuturkan, untuk mengantisipasi bencana di tempat pemungutan suara (TPS) ada sekitar 1.800 personel dari BPBD Provinsi bersama para relawan di luar TNI dan Polri.
Pengamanan juga tidak hanya dilakukan di TPS-nya, melainkan juga ketika pendistribusian logistik pemilu.

Tak hanya itu, tenaga medis pun di masing-masing Puskesmas disiagakan agar bisa membantu ketika ada petugas atau masyarakat yang sakit ketika berada di TPS.

"Seharusnya (siap sedia). Nanti kita akan koordinasikan lagi," kata dia.

Berita Terkini Lainnya