TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

ITB Minta Mahasiswa Penerima Beasiswa UKT Kerja Paruh Waktu di Kampus

Ketua MWA padahal dah minta jangan ada yang memberatkan

Kampus ITB Ganesa. (Dok. Humas ITB-Adi Permana)

Bandung, IDN Times - Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali viral di media sosial. Musababnya, tersebar informasi bahwa ITB meminta mahasiswa yang sekarang menjadi penerima beasiswa uang kuliah tunggal (UKT) untuk bekerja paruh waktu membantu kampus dalam berbagai hal.

Hal ini pun menuai kontroversi bukan saja dari mahasiswa tapi juga masyarakat luas. Dari informasi yang dihimpun IDN Times, para mahasiswa yang menerima beasiswa UKT harus mengisi informasi melalui tautan Google Form agar bisa 'magang' untuk berbagai kebutuhan kampus.

"ITB membuat kebijakan kepada seluruh mahasiswa ITB yang menerima beasiswa UKT, yaitu beasiswa dalam bentuk pengurangan UKT, diwajibkan melakukan kerja paruh waktu untuk ITB. Kebijakan ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa penerima beasiswa UKT berkontribusi kepada ITB," tulis kiriman email dari ITB kepada para mahasiswa yang tersebar di media sosial, dikutip IDN Times, Rabu (25/9/2024).

Dalam email tersebut put terdapat tautan Google Form yang kemudian harus diisi setiap mahasiswa yang menerima beasiswa UKT. Tautan tersebut paling lambat diterima ITB pada Jumat (27/9/2024) pukul 19.00 WIB.

1. KM ITB kecam kebijakan ini

Ketua Kabinet KM ITB Fidela Mawa Huwaida pun kecewa dengan kebijakan tersebut. Hal ini jelas memperlihatkan bahwa ITB tidak ikhlas dalam memberikan keringanan UKT bagi teman mahasiswa. Padahal mendapatkan pendidikan dengan biaya yang terjangkau merupakan hak mahasiswa.

"Adanya ancaman untuk mengevaluasi ulang proses pengajuan keringanan UKT yang diajukan mahasiswa ITB juga menjadi bukti ketidakikhlasan ITB dalam memenuhi kewajibannya untuk menyediakan pendidikan yang layak dan terjangkau," kata Fidela melalui siaran pers.

Dia menjelaskan, email yang ditujukan kepada teman-teman mahasiswa ini memuat dua tautan google formulir yang ditujukan untuk seluruh mahasiswa ITB

1. Tautan Google Form untuk mahasiswa ITB yang menerima beasiswa UKT (https://forms.office.com/r/AKY1zmjjS8)

2. Tautan gform untuk mahasiswa ITB yang tidak menerima beasiswa UKT (https://forms.office.com/r/apNXD8tdRD) di mana tenggat waktu untuk mengisi formulir di atas adalah tanggal 27 September 2024. Namun, saat ini sesaat setelah isu ini menjadi viral dan menuai cibiran dari mahasiswa ITB, kedua formulir tersebut ditutup.

2. Segera lakukan koordinasi dengan pihak kampus

Fidela memastikan dalam waktu dekat pihaknya akan ,melakukan pertemuan dengan Direktur Pendidikan ITB, Dr. Techn. Ir. Arief Hariyanto hari ini. KM ITB pun tengah mengkonsolidasikan mahasiswa untuk menindaklanjuti terkait
sikap yang akan dikeluarkan KM ITB terhadap kebijakan ini.

"Kami juga akan menghimpun pertanyaan dari massa KM ITB melalui Kesma/Kesra HMJ dan Senator utusan lembaga untuk selanjutnya pertanyaan tersebut akan ditanyakan lebih lanjut pada Dirdik," kata dia.

3. Persoalan ini ramai diperbincangkan di X

Kebijakan yang dianggap kontroversial ini telah ramai diperbincangkan di media sosial X. Seperti di sampaikan akun @tilehopper. Dia menyebut bahwa adiknya dapat keringanan hanya Rp3,75 juta dan sekarang diminta untuk kerja paruh waktu.

"Ade gue kuliah ITB. Dia dapet keringanan dari UKT 5 ke UKT 4. Cuman dapet keringanan 3,75 juta. Dengan keringanan sepelit itu dan luar biasa susah buat dapetnya, sekarang lu maksa semua mahasiswa yang ajuin keringanan jadi your fucking unpaid labour?
Suruh kerja di Helpdesk? Buatin soal ujian lu? Kerjain Administrasi?
Prof. Reini Wirahadikusumah, do you even have a soul at this fucking conjecture?," kata dia dalam unggahannya.

Hal senada disampaikan akun @andriancedric. Dia menilai setiap kebijakan ITB saat ini menjadi gebrakan yang janggal.

"Ade gw dpt keringanan dari UKT 5 ke 4 stlh berjuang stgh mati, eh tiba2 @itbofficial dgn segala kekocakannya minta semua yg dpt keringanan utk "bekerja" part time di ITB. Alesannya utk meningkatkan kemampuan, tp diancam kalau gk daftar, beasiswanya dicabut. Ada aja gebrakannya," tulisnya dalam akun X.

Baca Juga: Alumni ITB Diajak Urunan Rp90 Ribu per Bulan Bantu Mahasiswa Bayar UKT

Baca Juga: ITB Latih Warga IKN Budidaya Kedelai untuk Kemandirian Pangan

Berita Terkini Lainnya