TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemkot Cimahi Belum Siap Terapkan Larangan Organik ke TPA Sarimukti

Kebijakan non organik di Sarimukti mulai Januari

Kondisi Terkini di TPA Sarimukti, Rabu (6/9/2023). (Bangkit Rizki/IDN Times)

Cimahi, IDN Times - Pemkot Cimahi pesimis larangan buang sampah organik di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB) bisa diterapkan Januari mendatang. Hal itu dikarenakan pihaknya belum siap untuk menerapkan kebijakan tersebut.

Seperti diketahui Pemprov Jabar sudah memgeluarkan Intruksi Gubernur (Ingub) Nomor 02/PBLS.04/DLH, TPA Sarimukti menampung hanya 50 persen residu, tidak boleh sampah organik dan jumlah ritase dibatasi. Aturan itu rencananya berlaku per Januari 2024.

"Kalau benar-benar ogranik gak bisa ke sana, Januari kami belum siap, kami butuh waktu. Tapi kalau batasan volume kami siap," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi, Chanifah Listyarini saat dihubungi, Rabu (27/12/2023).

1. Kota Cimahi sudah menyampaikan kendalanya ke Pemprov Jabar

Kepulan Asap Masih Terlihat di TPA Sarimukti, KBB. (Bangkit Rizki/IDN Times.com

Dirinya mengungkapkan ada sejumlah kendala yang dihadapi pemerintah untuk mengikuti kebijakan tersebut. Di antaranya pemilahan sampah di Kota Cimahi diakui Chanifah saat ini belum optimal sepenuhnya untuk mengurangi volume sampah.

Di tingkat sumber, kata dia, pemilahan sampah yang dilakukan masyarakat mulai mengendur. Kemudian pemilahan yang dilakukan di setiap TPS terpadu belum bisa memilah seluruh timbulan sampah yang diproduksi masyarakat di Kota Cimahi.

"Selain masalah pemilahan, kami juga tidak punya lahan untuk membuat TPA baru sepeeti daerah lainnya. Kami hanya memaksimalkan pengolahan sampah di sumber dan TPS serta ada Bank Samici," Chanifah.

2. Pemkot Cimahi wacanakan setia RW punya Bank Sampah

Truk Pengangkut Sampah Tengah Membuang Sampah di Zona Darurat TPA Sarimukti. (Bangkit Rizki/IDN Times)

Chanifah mengatakan, produksi sampah di Kota Cimahi rata-rata setiap harinya mencapai 226 ton. Dari total timbulan volume sampah itu, yang dibuang ke TPA Sarimukti saat ini mencapai 120 ton per hari.

"Sisanya itu habis di sumber seperti pengolahan sampah dengan komposting dan maggotisasi. Sementara yang punya high value dijual sama masyarakat," ucap Chanifah.

Pihaknya akan tetap memaksimalkan pemilahan dan pengolahan sampah di sumber sehingga yang dibuang ke TPA Sarimukti. Pihaknya akan mendorong masyarakat untuk membuat bank sampah di setiap RW.

"Rencananya setiap RW harus punya bank sampah. Karena minimal dia bisa mengurangi sampah anorganik yang high value jadi bisa dikelola," tuturnya.

Berita Terkini Lainnya