TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahfud MD Bakal Mundur sebagai Menko Polhukam, Perindo: Patut Dicontoh

Partai Perindo dukung keputusan Mahfud MD

Ketua DPP Partai Perindo Bidang Keagamaan, Abdul Khaliq Ahmad. (Bangkit Rizki/IDN Times)

Bandung Barat, IDN Times - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD bakal mundur dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI kabinet Joko Widodo - Mar'ruf Amin.

Bakal mundurnya Mahfud MD dari jabatannya sebagai Menko Polhukam mendapat respon dari Ketua DPP Partai Perindo Bidang Keagamaan Abdul Khaliq Ahmad. Dia mengatakan, mendukung penuh keputusan yang diambil cawapres pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 itu.

"Rencana mundurnya Pak Mahfud dari Menko Polhukam saya sangat apresiatif dan mendukung," kata Abdul Khaliq, Minggu (28/1/2024).

1. Sikap Mahfud MD patut diapresiasi

(Bangkit Rizki/IDN Times)

Menurut Abdul Khaliq, rencana mundurnya Mahfud MD merupakan sikap yang patut diapresiasi. Sebab dengan begitu, dirinya akan fokus dengan posisinya sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang didukung Partai Perindo bersama PDIP, Partai Hanura dan PPP.

Dia mengatakan, keputusan Mahfud MD bisa menjadi contoh bagi pejabat publik lainnya yang terlibat langsung mendukung pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2024. Seperti diketahui, Pilpres 2024 ini ada sejumlah pejabat publik seperti menteri yang terlibat untuk mendukung salah satu capres dan cawapres.

"Saya kira ini bentuk keberanian dari Pak Mahfud menyikapi Pilpres 2024, Pak Mahfud tidak ingin terjebak pada sikap dan tindakan yang menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pencalonan sebagai cawarpes," ujar Abdul Khaliq.

2. Perindo menilai Mahfud MD sebagai sosok pemberani

(Bangkit Rizki/IDN Times)

Abdul Khaliq berani mengatakan, Mahfud MD merupakan sosok yang pemberani karena menhambil keputusan untuk mundur dari kabinet Jokowi - Ma'ruf Amin. Menurutnya, sosok seperti Mahfud MD sangat laik untuk memimpin.

"Sosok berani adalah salah satu syarat untuk memimpin, yang akan menjadi pemimpin bangsa dan negara untuk melengkapi syarat lainnya, berilmu, adil, sejahtera dan sehat jasamani dan rohani. Keberaniannya untuk mundur dari jabatannya sebagai Menko Polhukam selain untuk memberikan contoh kepada pejabat publik yang terlibat dalam kontestasi politik agar tidak terjerumus pada sikap dan tindakan abuse of power juga menunjukan bahwa ia menganggap jabatan bukan segala-galanya," kata Abdul Khaliq.

Berita Terkini Lainnya