Bus Pariwisata Dilarang Bunyikan Klakson Telolet di Kawasan Lembang
Dishub KBB lakukan ramp check
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung Barat, IDN Times - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat (KBB) melarang bus menyalakan klakson telolet atau basuri ketika masuk kawasan wisata Lembang. Sebab klakson jenis ini juga bisa membahayakan keselamatan pengguna bus.
Kepala Dishub KBB Fauzan Azima mengatakan, klakson basuri bisa mengancam keselamatan jiwa penumpang karena rata-rata pemasangan klakson telolet disambungkan dengan sistem pengereman yang bisa mempengaruhi kinerja rem angin.
"Secara prinsip dilarang, karena memang hampir rata-rata kendaraan bus, klakson telolet disambungkan ke sistem pengereman yang akan berdampak efisiensi remnya malah berkurang," kata Fauzan di Lembang, Minggu (24/12/2023).
1. Dishub KBB minta pengelola bus copot klakson basuri
Fenomena demam klakson telolet kini tengah digandrungi masyarakat, mayoritas anak-anak. Mereka rela mengejar bus dan meminta sopir membunyikan telolet di pinggir jalan sambil memegang HP untuk merekam tanpa memperdulikan keselamatan jiwanya.
"Fenomena ini muncul karena mungkin masyarakat senang, terhibur, tapi ada hal yang membahayakan bagi pengguna bus dan pengguna jalan lainnya," ucap Fauzan.
Pihaknya menyarankan pengelola bus melepas atau sama sekali tidak memasang klakson telolet. Justru yang lebih aman, jelas Fauzan, sumber klakson seharusnya memakai tabung gas khusus.
"Kebanyakan klakson telolet itu kan disambungkan dengan eksos break, begitu direm, angin keluar. Kan bahaya, sistem pengereman jadi terganggu," kata dia.