Koalisi Santri Plus PDIP Bakal Jadi Lawan Berat KIM di Pilgub Jabar
Dengan catatan Paslon harus Haru-Susi Pudjiastuti
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Rumor munculnya koalisi Santri di Pilgub Jawa Barat turut menjadi perhatian dari Trias Politika Institute. Sebab, koalisi yang berisi PKS, PKB, dan PPP berpotensi bisa jadi penantang kuat dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Direktur Eksekutif Trias Politika Institute Agung Baskoro mengatakan, Koalisi Santri ini bisa semakin kuat jika ditambah dengan PDIP yang nantinya bisa mendorong pasangan Haru Suandharu dari PKS dengan Susi Pudjiastuti yang bisa saja diusung dari PDIP.
"Nah itu lebih menarik lagi, kenapa? Karena memang Pak Harunya punya mesin, Ibu Susi-nya punya elektabilitas. Nah kalau mesin dan figur ini bersatu, peluang untuk memenangkan Pilgub itu lebih besar," ujar Agung saat ditemui di Bandung, Sabtu (10/8/2024).
1. Koalisi Santri plus PDIP tidak bisa dianggap enteng
Selain itu, Koalisi Santri ini juga nantinya bisa menyandingkan nama Sandiaga Salahuddin Uno, karena dalam koalisi ini ada PPP. Dengan begitu, kata Agung, KIM nantinya tidak akan melawan kotak kosong di Pilgub Jabar dan bisa head to head.
"Atau Sandiaga Uno apalagi itu, dahsyat itu, PPP kan, itu kalau dia di situ, ramai pasti itu. Saya enggak kebayang kalau Sandi di sini, itu memang dahsyat jadi sentrumnya bukan lagi Jakarta, bisa ke Jawa Barat semua sorot elite-elite nasional kayak gitu," ujarnya.
Menurutnya, PKS harus bisa mengambil sikap untuk membentuk poros baru dan tidak terbuai dengan rayuan Koalisi Indonesia Maju. Apalafi jika berbicara Jawa Barat, partai berlambang dua bulan sabit ini punya kursi yang cukup banyak di DPRD.
Selain itu, lanjut Agung, PKS memiliki basis massa yang banyak di Jawa Barat. Belum lagi jika Koalisi Santri ini bergabung dengan PDIP yang juga memiliki basis massa yang kuat utamanya di wilayah Pantura, dia mengatakan, KIM tidak akan mudah memenangkan Pilgub.
"Apalagi kalau soal PDIP tuh, ngeri itu barang. Jadi potensi punya poros baru besar, kalau saya melihat untuk Jabar. Karena apa? karena tadi PKS harus berpartisipasi sebagaimana PKS di Jakarta, harus membuat poros baru, harus memunculkan nama baru, supaya apa? Ini mesin partai bergerak aktif, masif seperti itu," katanya.