TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Guru Besar-Dosen ITB Peduli Demokrasi: Negara Sudah Tidak Lagi Netral

Negara harus kembali menjadi pengawal Pemilu 2024

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Bandung, IDN Times - Komunitas Guru Besar dan Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) Peduli Demokrasi turut merasakan prihatin dengan kondisi negara dalam Pemilu 2024. Beberapa adab dari demokrasi pun turut tercederai.

Salah satunya soal Pernyataan Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang menyatakan bisa berkampanye dan berpihak dalam pemilu. Anggota Komunitas Guru Besar dan Dosen ITB Peduli Demokrasi, Yasraf Amir Piliang mengatakan, pernyataan itu menggiring masyarakat beranggapan bahwa negara tidak lagi netral.

"Itu merupakan salah satu tanda tanda runtuhnya keadaban. Kenapa? Disitu segera muncul pikiran dari orang orang bahwa pemilu ini pasti tidak akan adil karena sudah ada keberpihakan dari pihak yang mestinya mengawal," ujar Yasraf usai Deklarasi Akademik di Sabuga ITB, Senin (5/2/2024).

1. Negara jangan sampai berpihak

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Dari pernyataan itu, Yasraf mengungkapkan, masyarakat akan beranggapan bahwa negara yang seharusnya mengawal jalannya pemilu agar jujur, dan adil justru harus berpihak pada salah satu pasangan calon.

"Negara berfungsi untuk mengawal. Tapi ketika negara sudah mengatakan keberpihakannya, sudah menunjukkan sikap tidak netralnya, itu yang membuat kita prihatin," ucapnya.

2. Ada indikasi rezim tidak adil

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Yasraf menambahkan, kondisi ini juga membuat para guru besar dan dosen di ITB yang tergabung dalam Komunitas Peduli Demokasi membuat sembilan poin Deklarasi Akademik. Adapun hal itu menurutnya, disampaikan pada rezim tidak hanya individu.

"Kita mengarahkan pada rezim. Kita selalu mengatakan rezim, aparat dan sebagainya. Rezim itu artinya bagaimana negara, pejabat negara, penguasa bersikap atau memperlakukan kita sebagai rakyat. Rupanya kita diperlakukan dengan cara-cara ada indikasi rezim tidak adil. Itu yang mendorong kita menggelar deklarasi," katanya.

Berita Terkini Lainnya