Dikurung di Rumah, Pemuda Keterbelakangan Mental Tewas Dalam Kebakaran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Purwakarta, IDN Times - Kebakaran rumah menewaskan seorang pemuda keterbelakangan mental di Kampung Pasirangin, Desa Sirnagalih, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta. Menurut hasil penyelidikan polisi, rumah tersebut dalam keadaan terkunci saat kebakaran terjadi.
Kepala Polisi Resor Purwakarta Ajun Komisaris Besar Edwar Zulkarnain mendapat laporan kejadian itu sekitar pukul 12.00. “Kebakaran hanya satu rumah tinggal dan menyebabkan seorang pemuda meninggal dunia,” ujarnya, Rabu (26/10/2022).
Melalui keterangan Kepala Polisi Sektor Maniis Inspektur Satu Asep Nugraha, korban diketahui bernama Luki Setiawan (24). Korban diketahui memiliki latar belakang kondisi keterbelakangan mental.
1. Korban sengaja dikunci di dalam rumah oleh orang tua
Kapolsek menduga korban meninggal dunia karena tidak dapat menyelamatkan diri akibat kondisi mentalnya yang tidak stabil. Karena kondisinya itu pula, orang tua korban diduga sengaja meninggalkan korban dengan keadaan pintu rumah yang terkunci.
"Sebelum kebakaran terjadi, korban sedang berada di dalam rumah dalam keadaan terkunci. Sementara itu, orang tuanya sedang berada di warung (air minum) galon isi ulang, tempat berjualannya," tutur Asep berdasarkan hasil pemeriksaan polisi terhadap orang tua korban.
2. Ibu korban teriak minta tolong saat api sudah berkobar
Sementara itu, tetangga korban mengaku baru mengetahui kejadian kebakaran itu sekitar pukul 12.00 WIB. Tetangga yang berada di samping rumah korban itu mengaku mendengar teriakan minta tolong dari ibu korban setelah melihat api yang sudah berkobar hebat di rumahnya.
"Ibu korban berteriak meminta tolong kepada warga sekitar. Dia mengatakan bahwa anaknya berada di dalam rumah,” kata Asep mengutip kesaksian tetangga korban. Namun, tidak ada seorangpun warga yang berani masuk ke dalam rumah karena korbaran api semakin besar.
3. Tidak ada yang mengetahui penyebab kebakaran itu
Karena itu, warga pun segera menghubungi petugas pemadam kebakaran untuk datang ke lokasi. Tak butuh waktu lama, petugas pemadam kebakaran yang datang pun mampu memadamkan kebakaran kurang dari 30 menit, tepatnya hingga pukul 12.30 WIB.
Setelah padam, warga pun menemukan jasad korban dengan kondisi sangat mengenaskan. Polisi belum bisa memastikan penyebab kebakaran tersebut karena jajarannya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Melihat kerusakan yang cukup parah, Asep memperkirakan kebakaran tersebut menyebabkan kerugian hingga Rp 250 juta. "Penyebab kebakaran belum diketahui, masih dalam penyelidikan. Yang pasti, kondisinya sudah padam,” ujarnya menegaskan.
4. Polisi hentikan penanganan karena keluarga tolak otopsi
Sementara itu, keluarga korban menolak permintaan polisi untuk mengotopsi korban guna penyelidikan lebih lanjut. Pihak keluarga beralasan, kejadian tersebut merupakan musibah yang termasuk dalam takdir tuhan.
"Jenazah langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan setelah mereka membuat surat pernyataan menolak dilakukan otopsi,” kata Asep menyimpulkan bahwa penanganan kasus tersebut tidak dilanjutkan oleh kepolisian.
Baca Juga: Restoran Baru Bermunculan, Investasi di Purwakarta Bisa Lampaui Target
Baca Juga: Miras Ilegal dalam Kemasan Air Mineral Marak Dijual di Purwakarta
Baca Juga: Lomba Keahlian hingga Hiburan Meriahkan Hari Santri 2022 di Purwakarta