BBM Bercampur Air Viral di Karawang, Pertamina Salahkan Hujan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Karawang, IDN Times - Video yang menunjukkan bahan bakar minyak (BBM) bercampur air dalam botol plastik transparan, viral di media sosial. Dalam keterangan videonya disebutkan bahwa BBM bercampur air itu didapatkan warga dari Stasiun Pengisian BBM Umum (SPBU) di wilayah Desa Amansari Kecamatan Rengasdengklok Kabupaten Karawang.
Kejadian itu pun dikonfirmasi Pertamina. Melalui keterangan persnya, perusahaan tersebut menyampaikan permintaan maaf mereka kepada pembeli yang terdampak kejadian kali ini.
"Pertamina menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," kata Area Manager Communication, Relation and Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Barat Pertamina Patra Niaga Eko Kristiawan, Kamis (5/1/2023).
1. Masyarakat mengadu setelah kendaraannya mogok
Eko menjelaskan BBM yang bercampur dengan air itu berjenis Pertalite. Kejadian itu dilaporkan di SPBU bernomor 34.413.06 pada Selasa (3/1/2023) siang lalu. Namun, videonya baru beredar luas sejak kemarin hingga hari ini.
“Kejadian itu berawal dari seorang pengendara sepeda motor datang ke SPBU menyampaikan keluhan karena mesin sepeda motornya tidak dapat dinyalakan setelah melakukan pengisian Pertalite,” tutur Eko, mengakui hal itu telah dikonfirmasi oleh mekanik yang didatangkan pengelola SPBU terkait.
2. Penyebab air bercampur dengan BBM di dalam tangki
Selain mendatangkan mekanik untuk mengecek keberadaan BBM bercampur air di kendaraan bermotor milik warga, SPBU juga memeriksa tangki penyimpanan BBM. Dari sana, mereka akhirnya mengetahui ada rembesan air ke dalam tangki.
Eko menduga air yang masuk berasal dari hujan karena sebelumnya kawasan di sekitar SPBU tersebut memang diguyur hujan terus-menerus. “Kondisi saat ini sudah steril, tangki penyimpanan BBM sudah diperiksa ulang dan dikeringkan dari sisa air,” katanya, meyakinkan.
3. Pengelola SPBU berikan kompensasi perbaikan kendaraan
Lebih lanjut, SPBU diakui masih menutup operasional untuk sementara waktu. Langkah tersebut juga diikuti koordinasi dengan Kepolisian Sektor Rengasdengklok untuk menangani permasalahan yang terjadi.
Pihak SPBU juga diklaim telah memberikan kompensasi perbaikan kepada pemilik kendaraan sebanyak 26 sepeda motor dan empat unit mobil. “Motor sebesar Rp500 ribu dan mobil Rp750 ribu sampai Rp1 juta," kata Kepala Operasional SPBU 34.413.06, Teguh Aprianto, menjelaskan.
Baca Juga: Superhero Kebersihan Asal Karawang Viral Lewat Konten Baksos
Baca Juga: Banjir Rob Rendam Ratusan Rumah di Pesisir Utara Karawang dan Subang
Baca Juga: Relokasi Pasar Rengasdengklok Ricuh, Bupati Karawang Sampai Dievakuasi