Banyak Sampah Tak Terangkut, DLH Purwakarta Salahkan Warga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Purwakarta, IDN Times - Lebih dari 144 ton sampah diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cikolotok, Kabupaten Purwakarta. Namun, masih saja terlihat tumpukan sampah di pinggir jalan protokol wilayah perkotaan.
Kepala Bidang Persampahan pada Dinas Lingkungan Hidup, Anggoro mengklaim penanganan sampah bukan sepenuhnya tanggung jawab pemerintah. Hal itu juga menjadi tanggung jawab masyarakat.
“Sering kejadian seperti itu, saat kendaraan sampah sudah mengangkut, banyak warga membuang sampah kembali di tempat biasa sampah dikumpulkan,” kata Anggoro dalam keterangan pers Dinas Komunikasi Informasi, Selasa (14/2/2023).
1. Petugas kebersihan mengangkut sampah setiap pagi
Karena itu, Anggoro mengimbau masyarakat, khususnya yang berada di wilayah perkotaan, agar membuang sampah sesuai jadwal. Sehingga, sampah bisa terangkut oleh petugas kebersihan dan tidak menumpuk sepanjang hari.
Anggoro menjelaskan proses pengangkutan sampah menggunakan truk sampah biasanya dimulai pukul 06.00 WIB. Namun, masih saja ada masyarakat yang membuang sampah pukul 08.00 WIB atau lebih.
“Padahal tempat pengumpulan sampahnya sudah bersih diangkut. Jadi, seolah-olah ada sampah yang masih tercecer, padahal sampah baru yang dibuang warga,” kata Anggoro, mengklaim telah berupaya maksimal untuk mengurangi tumpukan sampah.
2. Sarana-prasarana tidak cukup kurangi tumpukan sampah
Saat ini, DLH Purwakarta disebut memiliki 370 petugas yang terdiri dari Aparatur Sipil Negara dan Tenaga Harian Lepas pengantar sampah. “Mereka difasilitasi 60 armada roda empat dan roda enam atau truk,” ujar Anggoro, menambahkan.
Selain itu, pengangkutan sampah juga dibantu enam unit armada becak motor yang disebar ke seluruh wilayah Kabupaten Purwakarta. Namun, sarana-prasarana yang tersedia itu diakui tidak akan cukup apabila masyarakat masih sering membuang sampah sembarangan.
3. Masyarakat membayar uang kebersihan setiap bulannya
Sementara itu, menurut pemantauan di sejumlah kawasan permukiman di wilayah perkotaan Purwakarta, pengangkutan sampah dilakukan dua kali sepekan. Seperti halnya di Kelurahan Nagrikaler, Kecamatan Purwakarta, petugas diketahui hanya mengangkutnya pada Rabu dan Sabtu.
“Kalau mau buang sampah di luar hari itu memang harus buang sendiri ke depan (pinggir jalan protokol). Agak repot, padahal warga sudah banyak uang kebersihan juga setiap bulannya,” kata salah seorang warga Gang Mawar, Novia.
Baca Juga: Purwakarta Optimistis Raih Kabupaten Sehat, Ini Alasannya
Baca Juga: Purwakarta Bebas Desa Tertinggal Berkat Tata Kelola Anggaran yang Baik
Baca Juga: Imunisasi Kurang Maksimal, Purwakarta Tak Lagi Bebas Campak