Ini Isi Pidato Perdana Anas Urbaningrum Usai Bebas di Lapas Sukamiskin

Anas singgung soal pembuat skenario dalam kasus dirinya

Bandung, IDN Times - Terpidana kasus korupsi Hambalang Anas Urbaningrum resmi bebas pada Selasa (11/4/2023) pukul 13:29 WIB. Bekas Ketua Umum Partai Demokrat ini menyampaikan beberapa pidato pada loyalis dan keluarganya.

Anas keluar dengan mengenakan peci berwarna hitam, dengan baju koko berwarna putih. Dia juga terlihat membawa tas hitam. Awal keluar dari Lapas Sukamiskin, Anas langsung naik podium yang sudah disediakan. Dia mengacungkan dua jari melengkung yang membentuk simbol hati.

1. Anas menyampaikan banyak maaf

Ini Isi Pidato Perdana Anas Urbaningrum Usai Bebas di Lapas SukamiskinTerpidana kasus korupsi Hambalang Anas Urbaningrum resmi bebas pada Selasa (11/4/2023) pukul 13:29 WIB. (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Anas dalam pidatonya menyampaikan beberapa poin, salah satunya soal agenda besar yang mengiringi dirinya ke Lapas Sukamiskin. Pidato pertama Anas menyampaikan permohonan maaf.

"Pertama mohon maaf, kalau ada yang berpikir bahwa saya di tempat ini mati membusuk, kalau ada yang berpikir saya di tempat ini menjadi bangkai fisik dan bangkai sosial."

"Minta maaf bahwa itu alhamdulillah tidak terjadi, alhamdulillah dengan dukungan keluarga, teman-teman para sahabat saya masih bisa hadir, hidup tegak berdiri, bukan hanya hidup saya hadir di sini dengan sadar, sehat, dan waras," ujar Anas.

2. Anas tidak bisa dipisahkan dengan sahabat-sahabatnya

Ini Isi Pidato Perdana Anas Urbaningrum Usai Bebas di Lapas SukamiskinTerpidana kasus korupsi Hambalang Anas Urbaningrum resmi bebas pada Selasa (11/4/2023) pukul 13:29 WIB. (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Setelah itu, Anas yang didampingi Politisi Partai NasDem Jabar sekaligus kerabat di HMI, Saan Mustopa ini turut menyampaikan maaf pada pihak yang tidak senang dengan dirinya yang telah bebas dari hukuman sembilan tahun tiga bulan penjara.

"Mohon maaf kalau ada yang berpikir dengan waktu yang lama itu kemudian bisa memisahkan saya dengan sahabat saya seperjuangan," ungkapnya.

Poin ketiga, Anas juga masih meminta maaf jika ada beberapa orang yang menganggap dirinya bisa dipisahkan dengan pemikiran tentang kenegaraanya. Hal ini lantaran beberapa elemen-elemen di hidupnya terus bergerak bersama dalam Lapas Sukamiskin.

"Ikatan batin, ikatan rasa, ikatan nilai, ikatan spirit, ikatan komitmen dan ikatan keberanian untuk terus melangkah maju itu akan membuat yang berpikir seperti itu, mohon maaf seperti tidurnya di siang hari, tidur di siang bolong, jadi saya sungguh mohon maaf," ujarnya.

3. Tidak ada yang terbaik daripada skenario tuhan

Ini Isi Pidato Perdana Anas Urbaningrum Usai Bebas di Lapas SukamiskinTerpidana kasus korupsi Hambalang Anas Urbaningrum resmi bebas pada Selasa (11/4/2023) pukul 13:29 WIB. (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Terakhir Anas menyinggung soal pihak yang sengaja membuat dirinya masuk Lapas Sukamiskin dengan membuat berbagai skenario besar agar Anas tidak berkutik kembali. Menurutnya, skenario itu tidak berhasil.

"Saya juga mohon maaf kalau ada yang menyusun skenario besar, bahwa dengan saya dimasukkan dalam waktu yang lama di tempat ini, menganggap bahwa Anas Urbaningrum sudah selesai."

"Skenario boleh besar, boleh hebat, tetapi sehebat apapun, sekuat apapun, serinci apapun skenario manusia tidak akan mampu mengalahkan skenario Tuhan," katanya.

4. Ingatkan sportivitas dalam berpolitik

Ini Isi Pidato Perdana Anas Urbaningrum Usai Bebas di Lapas SukamiskinTerpidana kasus korupsi Hambalang Anas Urbaningrum resmi bebas pada Selasa (11/4/2023) pukul 13:29 WIB. (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Anas menambahkan, usai menjalani masa Cuti Menjelang Bebas (CMB) dan dinyatakan bebas, dirinya akan terus berpikir ke depan dan tidak kembali menoleh ke belakang. Dia juga akan tetap menjadi aktivis.

Sebagai aktivis, dia berpikir ke depan sekaligus dengan permohonan maaf. Dalam tradisi para aktivis, pertandingan dan kompetisi itu hal biasa, hal itu kata dia telah diajarkan sejak kecil, sejak bayi.

"Tetapi buat saya pertandingan itu dalam konteks demokrasi adalah pertandingan yang jujur, fair terbuka dan objektif, tidak boleh menggunakan pihak lain,"

"Tidak boleh pakai teknik lama, nabok nyilih tangan, itu pertandingan yang jujur. Kalau tidak ada pertandingan yang jujur, sesungguhnya buat para aktivis tidak tertarik untuk ikut pertandingan. Itulah yang ingin saya sampaikan," kata dia.

Baca Juga: Loyalis Serta Kerabat Anas Urbaningrum Mulai Penuhi Lapas Sukamiskin

Baca Juga: Anas Urbaningrum Bebas Hari Ini, Kalapas Sukamiskin: Beliau Galau

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya