TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

SRC dan Komunitas Kolaborasi Tanam 1.111 Bibit Mangrove

Mangrove dipilih karena punya banyak fungsi

ilustrasi gambar pohon mangrove(pixabay.com/mrskirk72)

Bandung, IDN Times - Komunitas lingkungan Tukad Mati Lestari, berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Bali serta Sampoerna Retail Community (SRC) di bawah program Sampoerna Untuk Indonesia, menggelar acara penanaman mangrove dengan tema Cintai Bumi: Kelola Sampah Untuk Kurangi Jejak Lingkungan di Badung, Kamis (19/9/2024).

Lewat kegiatan itu, sebanyak 1.111 bibit mangrove ditanam di sekitar Tukad Mati Lestari. Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Provinsi Bali, I Made Teja, yang ikut serta pada acara penanaman mangrove itu, mengajak semua pihak untuk turut melestarikan lingkungan.

“Mari kita hijaukan Bali dengan menanam kayu hutan maupun kayu lainnya. Dari 2018 sampai sekarang, berkat program CSR yang sudah dikembangkan di Bali, kami sudah bisa menyejukkan kawasan hutan. Satu pohon yang ditanam akan bisa memberikan energi dan oksigen,” kata Teja, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Selasa (24/9/2024).

1. Program untuk menjaga alam Bali

I Nyoman Sukra, Ketua Komunitas Peduli Sungai Tukad Mati Lestari mengatakan, kegiatan penanaman pohon mangrove ini merupakan program keberlanjutan untuk menjaga alam Bali.

“Semoga cita-cita ini bisa dilanjutkan sehingga anak cucu kita tetap mewarisi alam yang sangat lestari untuk Bali,” ungkap Sukra.

2. Program dijalankan untuk bantu pekerjaan pemerintah

Di sisi lain. Gusti Ngurah Anom atau yang akrab disapa Ajik Krisna selaku pengusaha yang juga turut serta melakukan penanaman mangrove mengatakan siap bekerja sama dengan seluruh program peduli lingkungan.

“Saya siap bekerja sama dengan semua pihak dalam melestarikan lingkungan. Karena kalau kita tidak sadar, siapa lagi yang bisa membantu pemerintah? Kalau semua diserahkan ke pemerintah, pasti akan kelabakan. Yang paling penting adalah kesadaran diri kita sebagai pengusaha,” ujar Ajik Krisna.

3. Selain menyerap karbon, mangrove juga bisa menahan arus air laut

Sementara itu Ishak Danuningrat perwakilan Sampoerna untuk Indonesia menjelaskan, kegiatan penanaman mangrove ini merupakan salah satu kegiatan upaya pelestarian lingkungan dan mitigasi pemanasan global di tingkat nasional.

Dia mengatakan fungsi mangrove, selain dapat menyerap karbon, juga dapat menahan arus air laut yang mengikis daratan pantai. Hutan mangrove juga menjadi habitat bagi banyak spesies di laut.

Selain implementasi merawat lingkungan melalui penanaman mangrove, SRC juga aktif mendukung dan menggelar berbagai kegiatan seperti edukasi kebiasaan membuang sampah pada tempatnya.

“Salah satu kegiatan tersebut adalah gerakan #SayaAjaBisa yang dimulai dari tahun 2018 untuk meningkatkan kesadaran menjaga lingkungan pada masyarakat. Hingga kini, sekitar lima ribu orang, termasuk relawan, telah berpartisipasi dalam gerakan ini,” kata Ishak.

Baca Juga: Sambut Hari Maritim Nasional, SPMT Grup Tanam 30 Ribu Bibit Mangrove

Baca Juga: SRC Berkomitmen Dampingi dan Bina UMKM agar Naik Kelas

Berita Terkini Lainnya