Polda Jabar Kerahkan 200 Personil Bantu Pengamanan Tangkuban Parahu
Jarak aman dari kawah Tangkuban Parahu capai 1,5 km
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat (Jabar) berencana menerjunkan sekitar 200 personil dari Polres Cimahi dan Polres Subang serta Brimob Polda Jabar untuk melakukan pengamanan terkait dengan meningkatnya status Gunung Tangkuban Parahu dari normal menjadi waspada pada Jumat (2/8).
Kabid Humas Polda Jabar, Komisaris Besar Trudoyudo Wisnu Andiko mengatakan, ratusan personel lainnya sudah siaga jika memang harus melakukan evakuasi terhadap warga yang ada di sekitar ketika situasi semakin memburuk.
"Ada posko pengamatan yang sifatnya dalam rangka pelayanan dan pengamanan. Di situ ada Brimob, dari polres dan polsek. Anggota polisi yang berjaga pun turut diinstruksikan untuk lakukan patroli di sekitar kawasan Gunung Tangkuban Parahu," ujar Trunoyudo melalui siaran pers, Sabtu (3/8)
Menyusul terjadinya gempa Magnitudo di Sumur Banten Provinsi Banten yang berkekuatan magnitudo 7,4, Polda Jabar sudah memerintahkan polres di wilayah hukum Polda Jabar yang terkena dampak gempa untuk mendata korban dan dampak lain akibat gempa tersebut. Untuk korban jiwa sampai saat ini dilaporkan nihil.
“Polda Jabar siap siaga untuk mengantisipasi dampak dari adanya gempa tersebut.” paparnya.
1. Polisi sudah menutup aktivitas wisata di Gunung Tangkuban Parahu
Kepolisian Resor Subang, Jawa Barat telah menutup kembali kawasan taman wisata alam Gunung Tangkuban Parahu setelah kembali terjadi erupsi pada Kamis (1/8) malam pukul 20.46 WIB.
Kapolres Subang, Ajun Komisaris Besar M Joni, mengatakan penutupan tersebut dilakukan hingga kondisi Gunung Tangkuban Parahu kembali normal dengan menyesuaikan status yang dinyatakan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
"Untuk lebih amannya lebih baik ditutup, daripada nanti terjadi erupsi yang lebih besar dan kami perlu evakuasi. Sementara ini kita tutup," kata Joni.
Menurutnya erupsi susulan ini tidak lebih besar dari erupsi yang pertama terjadi pada Jumat (26/7) lalu. Abu vulkanik yang menyembur, kata dia, kembali lagi ke dalam kawah dan tidak kembali menyelimuti area wisatawan.
"Tapi lebih baik diantisipasi. Misalnya ada erupsi susulan kan kami lebih cepat evakuasi," kata dia.
Hingga kini, ia menyatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa fenomena alam itu. Karena menurutnya aktivitas wisata tidak berjalan pada malam hari saat terjadinya erupsi lanjutan itu.