TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bangunan Sekolah di Ujung KBB Ambruk Tergerus Pergerakan Tanah

Aktivitas belajar sekolah dipindahkan

(Bangkit Rizki/IDN Times)

Bandung Barat, IDN Times - Bencana pergerakan tanah membuat bangunan
SDN I Babakan Talang di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, nyaris ambruk total pada Kamis (29/2/2024).

Berdasarkan pantauan IDN Times di lokasi, tepatnya di Kampung Cigombong, RT 04/13, Desa Cibedug, hampir seluruh bangunan sekolah ambruk karena pergerakan tanahnya semakin parah. Retakan paling parah terlihat di area lapangan yang biasa dijadikan tempat upacara.

Tanah terbelah hingga 5-10 meter dengan kedalaman 3 meter.

Sedangkan beberapa bangunan sekolah tampak sudah runtuh terbawa pergerakan tanah, dan sisa bangunan lainnya terancam ambruk susulan karena retakan tanah terus terjadi dan semakin mengkhawatirkan.

"Kalau kejadian retakannya itu dari tanggal 19 Februari, dan setiap hari itu terjadi retakan. Dan tadi pagi bangunannya ambruk. Ada enam ruang kelas, satu ruang guru, satu ruang perpustakaan dan toilet tapi gak semua, masih ada yang bediri," kata Kepala Sekolah SDN 1 Babakan Talang Iis Dida Nurjanah di lokasi.

1. Sekolah pastikan tidak ada korban

(Bangkit Rizki/IDN Times)

Dia mengatakan tidak ada siswa maupun guru yang menjadi korban akibat bencana pergeakan tanah yang membuat bangunan sekolah ambruk. Pasalnya, sejak pekan lalu bangunan sekolah sudah digunakan dan aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dialihkan secara daring.

Kemudian berdasarkan hasil musyawarah karena sekolah tidak mungkin bisa digunakan lagi karena membahayakan, akhirnya aktivitas KBM untuk sementara waktu dipindahkan ke sebuah yayasan yang masih berada di Desa Cibedug.

"Sekarang anak-anak sekolah di sini dulu karena bangunannya sudah ambruk. Kalau berkas atau dokumen ada yang sudah dibawa, ada juga yang masih di sekolah," ujar Iis.

2. Camat Rongga sebut pergerakan tanah semakin parah

(Bangkit Rizki/IDN Times)

Camat Rongga Ilman Suherlan mengatakan, pergerakan tanah yang semakin meluas dari hari ke hari menyebabkan rekahan di permukaan tanah berdampak pada retakan di tembok gedung sekolah.

"Sehingga pagi tadi sekolah akhirnya ambruk. Saya di lokasi kejadian, saat ini tanahnya masih bergerak," ujar Ilman.

Ambruknya bangunan sekolah ini sudah diantisipasi sejak pertama kali terlihat ada rekahan permukaan tanah pada Minggu (18/2/2024).

"Beberapa hari kemudian rekahannya terlihat juga di tembok sekolah. Pihak sekolah akhirnya mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan belajar mengajar di sekolah. KBM diganti daring saat itu," kata Ilman.

Berita Terkini Lainnya