TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bio Farma Peringkat Pertama Produsen Produk Halal di 30 Negara OKI

Bio Farma paling tinggi dari beberapa negara OKI lainnya

(Istimewa)

Bandung, IDN Times - Perusahaan pelat merah, Bio Farma, meraih predikat sebagai Produsen Produk Halal nomor satu dari 30 perusahaan yang berbasis di negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Peringkat berdasarkan data "Top 30 Halal Product Companies Based in OIC (Organization of Islamic Cooperation)" yang diperoleh dari Salaam Gateway yang bekerjasama dengan DinarStandard.

Menurut data tersebut, Bio Farma dari Indonesia menduduki peringkat teratas, disusul oleh Duopharma Biotech dari Malaysia, Indofood CBP Sukses Makmur, dan PT Paragon Technology and Innovation, serta Al Islami dari UEA mengisi posisi dua sampai dengan posisi lima.

1. Bio Farma komitmen jaga produk halal

Bio Farma ( ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Pasar negara anggota OKI mewakili sebagian besar pasar konsumen makanan, farmasi, dan kosmetik halal senilai 1,595 triliun USD. Data DinarStandard baru-baru ini menunjukkan bahwa negara-negara non-OKI terus mendominasi ekspor produk halal ke negara-negara OKI.

Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya mengatakan, aspek-aspek yang menyangkut kemaslahatan umat akan terus dijaga dengan maksimal dalam produk-produk Bio Farma.

"Bio Farma akan terus menjaga komitmen perusahaan terhadap aspek halal serta menjaga kualitas produk dalam rangka meningkatkan kualitas hidup," ujar Shadiq melalui keterangan resmi, dikutip Selasa (5/12/2023).

2. Indonesia mendominasi produk halal di wilayah Asia

Ilustrasi proses produksi vaksin di Bio Farma. (Dok. Bio Farma)

Pemeringkatan yang disampaikan oleh Salaam Gateway ini menampilkan negara-negara utama dari Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Kawasan Teluk, dengan Indonesia mendominasi daftar dengan 15 perusahaan.

Daftar "Top 30 Halal Product Companies based in OIC" menggambarkan perpaduan yang baik antara perusahaan-perusahaan regional besar yang menawarkan pijakan yang kuat untuk memperjuangkan strategi pertumbuhan pasar halal di seluruh blok perdagangan OKI yang saat ini memiliki 57 negara anggota.

Berita Terkini Lainnya