TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sering Salah Diartikan, Ini Maksud Rightsizing yang Sebenarnya

Rightsizing adalah upaya memperbaiki kinerja perusahaan

Ilustrasi pemecatan pegawai (Pixabay.com/mohamed_hassan)

Bandung, IDN Times – Perubahan yang begitu cepat terjadi di dunia industri menuntut setiap perusahaan untuk dapat beradaptasi agar dapat terus berkembang. Ada berbagai macam upaya dalam proses adaptasi dengan zaman, salah satunya ialah dengan proses rightsizing.

Sebenarnya, dalam perkembangan berbagai macam industri, rightsizing bukanlah hal yang baru. Proses ini tidak hanya dilakukan oleh perusahaan yang telah mapan secara struktural, namun juga telah diadaptasi oleh perusahaan-perusahaan startup.

Pada bagian perusahaan atau lini bisnis yang difokuskan pertumbuhannya, rightsizing dapat dilakukan dengan menambah sumber daya. Sedangkan pada bagian perusahaan atau lini bisnis yang kurang efektif, rightsizing dapat dilakukan dengan efisiensi.

Beberapa perusahaan yang sudah menerapkan konsep rightsizing ini adalah Blue Bird, Shopee, dan HM Sampoerna.

Masalahnya, masih banyak orang yang menilai bahwa rightsizing merupakan tindakan memotong jumlah karyawan. Padahal sebenarnya, praktik itu merupakan tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar karyawan berada pada posisi atau jabatan yang tepat, atau dikenal dengan istilah “right man on the right place”.

1. Agar tiap karyawan dapat bekerja optimal

Instagram.com/bluebirdgroup

Secara harfiah rightsizing diartikan sebagai sebuah upaya memastikan sumber daya perusahaan dipergunakan secara tepat dan efektif. Jadi, rightsizing sebagai upaya perusahaan dalam mengurangi jumlah karyawan merupakan arti yang keliru.

Perusahaan transportasi populer, Blue Bird, menilai bahwa rightsizing tidak selalu berkaitan dengan perampingan atau pengurangan jumlah karyawan.

“Kami memandang rightsizing tidak selalu berkaitan dengan perampingan. Namun lebih jauh dari itu, kami lebih mengacu pada bagaimana setiap orang dapat bekerja dengan optimal untuk memberikan layanan terbaik,” kata Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Sigit Djokosoetono, seperti yang ditulis oleh Independent Observer.

Proses ini membuat perusahaan mendefinisikan lagi deskripsi pekerjaan dan mengatur ulang struktur karyawan sehingga potensi yang dimiliki oleh perusahaan dapat dimaksimalkan dengan baik.

Dengan demikian, akan terwujud kinerja perusahaan yang lebih efektif dan efisien.

2. Rightsizing versi Shopee

Logo Shopee (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Perusahaan lain yang ditengarai melakukan rightsizing adalah Shopee. Dihimpun dari berbagai sumber, e-commerce oranye ini dikabarkan akan melakukan penyesuaian pada arah bisnis, khususnya terhadap karyawan yang bekerja di divisi ShopeeFood dan ShopeePay, di sejumlah wilayah operasional seperti Asia Tenggara, Eropa dan Amerika Latin.

"(Mengingat) ketidakpastian yang meningkat dalam ekonomi yang lebih luas, kami percaya bahwa adalah bijaksana untuk membuat penyesuaian yang sulit tetapi penting untuk meningkatkan efisiensi operasional kami dan memfokuskan sumber daya kami," ujar CEO Shopee Chris Feng dalam memo internal yang salah satunya ditulis oleh The Strait Times Singapura.

Baca Juga: Shopee Indonesia Dipastikan Aman dari PHK Massal! 

Baca Juga: Blue Bird Masih Rugi Rp66,3 Miliar hingga September 2021

Baca Juga: Strategi Sampoerna Sukses Raih Penghargaan PROPER Hijau dari KLHK

Berita Terkini Lainnya