Ingin Bangun Startup? Yuk Kenalan dengan Scalable Business Model
Bisnis berkembang dengan mempertahankan biaya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times – Di antara berbagai jenis model bisnis yang eksis, scalable business model adalah salah satunya yang dipakai sebagian pengusaha. Itu merupakan model bisnis yang memungkinkan sebuah usaha rintisan atau startup dapat tumbuh berkembang secara eksponensial, sambil tetap mempertahankan struktur biaya (cost) untuk tetap minimal dan efisien.
Model bisnis ini diklaim dapat membikin startup lebih fleksibel untuk berkembang, di mana dengan penambahan sumber daya baru dapat membawa peningkatan hasil usaha yang signifikan.
Tak hanya itu, model bisnis ini juga dibilang lebih terukur sehingga memungkinkan investor untuk memberikan nilai tambah berupa investasi, agar skala operasi bisnis dapat meningkat secara signifikan.
Berbagai hal tentang scalable business model menjadi pembahasan dalam diskusi panel bertajuk 'Scalable Business Model for StartUps’ yang digelar 1 Oktober 2022 oleh Venture Builder dan Akselerator Bisnis Starcamp Asia (PT Starcamp Bisnis Akselerator). Pada kegiatan yang sama, mereka juga meresmikan C-Space co-working space.
1. Bisnis memang memerlukan trial dan error
Dalam keadaan normal, membangun bisnis bisa menjadi proses yang sangat sulit. Oleh karena itu dalam diskusi panel, Starcamp mengundang lima panelis andal dan berpengalaman untuk berbagi pengetahuan pada diskusi panel ini.
Kelima panelis membahas mengenai awal mula mendirikan startup hingga terus berkembang dan mencapai model bisnis yang scalable.
Diskusi panel ini dipimpin langsung oleh Muhammad Agus Salim, CEO dan co-founder Starcamp; bersama dengan Edward Chamdani, Co-Founder Starcamp.
Sebagai panelis pertama, Andrias Ekoyuono, Chief of Corporate Strategy Kumparan, menyampaikan bahwa kebanyakan startup dibangun dengan darah, keringat, dan air mata, hingga pada akhirnya dapat menjadi usaha dengan scalable business model.
Hal tersebut harus dimaklumi, kata Andrias. “Bisnis memang memerlukan trial and error pada awalnya, hingga dapat menemukan formula model bisnis yang tepat untuk konsumen,” kata dia, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Senin (10/10/2022).
Baca Juga: Rekomendasi 5 Cafe Working Place di Bandar Lampung
Baca Juga: 5 Perempuan yang Mantan Pasangannya adalah Petinggi Startup Dunia!