Wall Street English, Tempat Belajar Bahasa Inggris yang Menyenangkan
Kamu mesti merogok kocek sekitar Rp20 juta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Penguasaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris saat ini nampaknya sudah menjadi kewajiban bagi mereka yang ingin bersaing dalam dunia kerja. Keahlian bahasa juga mampu membuat kita lebih fleksibel dalam menghadapi gempuran pihak asing yang datang ke Indonesia.
Untuk menunjang keahlian ini, salah satu lembaga pembelajaran bahasa Inggris, Wall Street English (WSE) kini hadir di Kota Bandung dengan konsep yang lebih menyenangkan.
CEO Wall Street English Indonesia, Kish Gill, mengatakan, WSE sebenarnya sudah ada di Bandung sejak lima tahun lalu dengan menyewa salah satu rumah toko di kawasan Paris Van Java. Namun, guna memberikan kenyamanan yang lebih menunjang bagi para anggota WSE saat ini memindahkan tempat belajar mengajar di gedung tersendiri yang berlokasi di Jalan Sulanjana Nomor 3, sekitar kawasan Dago.
"WSE Dago ini adalah cabang WSE pertama di Indonesia dengan konsep ”independent building” dan juga cabang terbesar di Indonesia dengan bangunan tiga tingkat. Cabang ini dilengkapi dengan fasilitas digital lounge, area social club dan tampilan layaknya co-working space," ujar Gill saat peresmian gedung, Rabu (28/8).
1. Bandung dan Jawa Barat penting dalam pengembangan bahasa asing
Gill menuturkan, berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu daerah yang difavoritkan investor. Tercatat jumlah penanaman modal asing (PMA) sepanjang tahun 2018 mencapai 5.57 miliar dolar AS dengan total projek mencapai 4.713.
Di sisi lain, proyeksi Badan Pusat Statistik juga mencatat Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah populasi tertinggi di Indonesia, yaitu mencapai 49.9 juta jiwa pada 2020. Berbagai data ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia (SDM) di Bandung dan Jawa Barat pada umumnya wajib unggul serta kompetitif untuk menggarap peluang yang ada dan menarik investasi lokal maupun asing.
"Kalau SDM-nya kurang kompetitif maka investasi yang masuk tidak akan maksimal," ujar Gill.
Baca Juga: Dear Book Lovers, Jangan Lewatkan Bandung Reader Festival Sepekan Lagi
Baca Juga: Kasus Aceng Fikri Terjaring Razia di Hotel Bandung Berbuntut Panjang