Incar Remaja, AstraZeneca Lanjutkan Gerakan Kesehatan di Indonesia
Program YHP dilanjutkan untuk lima tahun ke depan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times – Di Indonesia kelompok pemuda yang berusia antara 10-24 tahun menempati 25 persen total penduduk. Dalam pandangan pencegahan penyakit tidak menular (PTM), angka tersebut bisa menjadi ancaman di masa mendatang jika urusan kesehatan belum ditempatkan sebagai hal penting bagi remaja.
Fenomena itu mendasari perusahaan asal Eropa, AstraZeneca, untuk melanjutkan gerakan pencegahan PTM di Indonesia dengan memperpanjang kontrak bersama Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia). Ya, mereka baru mengumumkan perpanjangan dan perluasan kemitraannya untuk Young Health Programme (YHP) dalam lima tahun ke depan.
YHP merupakan sebuah inisiatif investasi komunitas global dari AstraZeneca, yang berfokus pada pencegahan PTM yang paling umum di kalangan remaja dan anak muda yakni kardiovaskular, kanker, diabetes, dan penyakit pernapasan kronis.
Bagaimana perpanjangan kontrak itu dijalin? Apa saja tujuannya?
1. YHP jangkau 13 ribu anak muda selama tiga tahun terakhir
Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Plan Indonesia, mengatakan jika masa-masa remaja merupakan periode waktu yang paling penting untuk mencegah PTM. Pencegahan sejak remaja, kata dia, dapat menjamin kualitas hidup yang sehat di kehidupan mendatang.
“Selama tiga tahun terakhir, YHP berhasil membangun kerjasama dengan Dinas Kesehatan kota/kabupaten dan pemangku kepentingan komunitas, serta mendukung pencegahan PTM di kalangan kaum muda di Jagakarsa, Cibinong, dan Mataram,” ujar Dini, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Senin (31/5/2021).
Dalam jangka waktu itu, lanjut Dini, yayasannya berhasil menjangkau 13 ribu anak muda dan 400 ribu masyarakat, yang mana dibarengi dengan hasil positif berdasarkan evaluasi internal mereka.
“Misalnya saja, 64 persen remaja dan anak muda melaporkan bahwa mereka kini memiliki akses ke layanan kesehatan yang ramah remaja dibandingkan dengan 36 persen data di awal program. Kami sangat bersemangat untuk terus fokus pada upaya pencegahan PTM di kalangan anak muda selama 5 tahun ke depan,” tutur Dini.
Baca Juga: Mulai Hari Ini Warga di Bandung Tidak Bisa Merokok Sembarang
Baca Juga: Pakar UGM: Berhenti Merokok Ibarat Uji Nyali
Baca Juga: Studi: Walau Cuma Sedikit, Minum Alkohol Tetap Bisa Merusak Otak!