Tajak Sumur Pertama Dimulai, GeoDipa Patuha 2 Bakal Miliki Kapasitas 55 MW
GeoDipa tambah penurunan CO2 sebanyak 350 ribu ton/tahun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - PT Geo Dipa Energi (Persero) (GeoDipa) mulai melakukan Tajak Sumur Pertama di proyek pengembangan Patuhan Unit 2, Kamis(18/11/2021), lalu. Proyek ini nantinya akan memiliki kapasitas 55 megawatt (MW).
Direrktur Utama GeoDipa, Riki Firmandha Ibrahim menjelaskan bahwa pengeboran pertama yang akan dilakukan malam ini sangat menentukan kapasitas produksi dan biaya untuk sumur selanjutnya. Oleh karena itu, hasil pengeboran pertama ini akan menjadi acuan dari arah pengeboran sumur selanjutnya.
“Pengeboran ini mendukung keberhasilan putra-putri Indonesia untuk sektor energi terbarukan, khususnya Geothermal, dalam upaya pengurangan dampak rumah kaca dari pembangkit listrik sebesar 55 MW Patuha Unit 2, serta mendukung terciptanya pembangunan ekonomi di sekitar wilayah kerja GeoDipa. Direncanakan Patuha Unit 2 akan Commercial On Date pada tahun 2024,” katanya.
1. Melanjutakan program strategis nasional yang tertunda sejak 2017
Riki juga menjelaskan bahwa pengeboran yang dilakukan GeoDipa merupakan bagian dari program strategis nasional yang tertunda sejak tahun 2007. PLTP tidak memakan lahan besar, dikarenakan pengeboran dilakukan di lokasi sumur eksisting Patuha Unit 1.
“Rencana pengeboran akan dilakukan sebanyak 12 sumur dan apabila menghasilkan sumur produksi yang lebih besar jumlah maka sebagian sumur akan diperuntukan untuk proyek unit 3,” jelasnya.
Baca Juga: Komitmen GeoDipa untuk Pengelolaan Lingkungan di Pembukaan Lahan Patuha 2