Perekonomian Anjlok, Ini Langkah Perusahaan BUMN Keluar dari Krisis
Semoga Indonesia tak masuk dalam resesi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Saat ini negara di berbagai belahan dunia tengah mengalami penurunan ekonomi. Tak terkecuali di Indonesia yang sedang berjuang melewati masa krisis ini.
Sejumlah perusahaan baik swasta maupun milik pemerintah tak kalah kewalahan menghadapi pandemik COVID-19. Mereka sekarang tengah berjuang bertahan dan keluar dari krisis dengan menjalankan berbagai transformasi dan strategi.
Wakil Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, ada dua strategi utama yang dilakukan Kementerian BUMN dalam menghadapi krisis. Pertama menjaga arus keuangan, jangan sampai jatuh. Kedua, untuk BUMN yang kondisinya bagus harus melakukan lompatan besar, misalnya dengan ekspansi.
“Krisis itu bisa menciptakan danger dan opportunity. Bagi BUMN yang bagus, saya kasih target. Misalnya Pertamina mencari sumur atau minyak karena lagi murah. Karena lebih enak beli,” ujar Budi melalui keterangan pers usai mengikuti Webinar Series 5: Transformasi dan Strategi BUMN Mengatasi Krisis yang digelar Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) Sabtu (8/8/2020).
1. Holding sejumlah perusahaan pun terus dilakukan
Budi menjelaskan, transformasi pun dilakukan BUMN. Salah satunya di bidang BUMN kesehatan dengan percepatan holding rumah sakit BUMN. Pada tahap kedua awal Agustus lalu, RS BUMN memiliki 4.200 bed. Jumlah ini akan bertambah di tahap ketiga.
“Nantinya akan ada 7.500 bed di seluruh Indonesia dan ini menjadi yang terbesar di Indonesia,” tutur dia.
Sementara itu, Fathema Djan Rachmat selaku Direktur Utama PT Pertamina Bina Media IHC, Holding Rumah Sakit BUMN mengatakan, tahap ketiga akuisisi RS BUMN dipercepat. Seharusnya, proses akusisi dilakukan 2021. Kini dipercepat dalam tiga bulan ke depan. Nantinya ada berbagai perbaikan pelayanan, SDM, ataupun sistem operasional.
Berbagai inovasi berdasarkan riset termasuk penggunaan big data, artificial intelligence dan lainnya akan dikembangkan. Salah satunya dengan pembentukan e-medical record, sehingga RS jaringan bisa saling menarik data.
Baca Juga: Diizinkan Nadiem, Ini 17 Daerah di Jabar Bisa Gelar Sekolah Tatap Muka
Baca Juga: Wali Kota Bandung Oded M Danial Imbau Pasar Kaget Tidak Buka Dulu!