Berwisata ke Stamplat Girang, Kampung Tersembunyi di Lembah Indragiri
Destinasi ini patut kalian kunjungi saat berlibur ke Bandung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kabupaten Bandung, IDN Times - Alunan musik khas Sunda terdengar merdu ketika saya bertandang ke salah satu perkampungan di Desa Indragiri, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Gemercik air dari sungai yang mengalir menambah kenikmatan suasana.
Anak-anak yang mendengar ada warga dari luar kampung langsung menyambut. Senyum tersungging dari mereka ketika berlarian berebut untuk memberi salam. Sementara itu, ibu-ibu terlihat tengah asyik bercengkerama di salah satu teras rumah warga.
Hamparan kebun teh memanjakan mata terlihat di sekeliling kampung Stamplat Girang. Kampung paling ujung dari kawasan Ciparay, yang ada di Desa Indragiri. Sementara di bagian belakang pemukiman warga nampak pohon Jamuju menjulang di antara perbukitan. Di sela-sela Jamuju terlihat ada tegakan pohon kopi.
Kepala Dusun Stamplat (stanplat) Girang Dede Komarudin menceritakan, dulunya tempat ini adalah digunakan untuk pemberhentian truk atau mobil yang mengangkut kayu hutan sejak puluhan tahun silam. Warga yang ada di Stamplat Girang bekerja membantu menebang kayu di hutan dan memindahkannya ke truk untuk dibawa ke perkotaan.
Lambat laut pemanfaatan kayu hutan sudah tidak diperbolehkan. Puncaknya pada 2010 pemerintah sudah tidak memperbolehkan adanya aktivitas tersebut. Dari kondisi, warga coba mencari berbagai alternatif untuk mencari penghasilan, salah satunya membuat kampung wisata.
1. Kampung wisata dibangun secara swadaya oleh warga
Saat ini, lanjut Dede, para warga selain berkebun kopi juga tengah mempersiapkan diri menjadikan perkampungan ini sebagai kawasan wisata. Dibantu sejumlah relawan dari Bandung dan sekitarnya, warga bergotong royong membangun tempat yang bisa dijadikan tempat rekreasi.
Dengan jumlah warga yang hanya 77 orang dan dana yang terbatas, pembangunan kampung wisata ini memang tidak berjalan cepat. Namun, bukan berarti impian mendatangkan wisatawan ke Stamplat Girang hanya menjadi angan.
"Sekarang kita sudah membuat beberapa tempat. Misalnya ada Tagog Djamuju, tempat untuk besantai di atas bukit. Di sana bisa camping sambil melihat hamparan kebun teh," ujar Dede akhir pekan kemarin.
Baca Juga: Harganya Murah, Ini 10 Rumah Makan Sunda Paling Enak di Bandung
Baca Juga: 5 Wisata Outdoor di Bandung yang Asyik untuk Liburan Keluarga