Relaksasi Berendam di Kawah Aktif Sisa Letusan Gunung Purba Ciwidey
Bayar seikhlasnya berendam sepuasnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kabupaten Bandung, IDN Times - Ciwidey memang menjadi salah satu opsi wisatawan untuk berlibur di Bandung. Bukan cuma berselimut cuaca dingin dan kesejukan kaki Gunung Patuha, wisatawan juga dimanjakan lanskap hamparan hijau perkebunan teh juga membentang sejauh mata memandang.
Di tengah kesejukan udara Ciwidey, berendam di air panas menjadi rekomendasi menikmati liburan. Terdapat sejumlah pemandian air panas yang menawarkan diri untuk disinggahi. Tapi apakah tahu ada kawah aktif yang bisa dikunjungi untuk berendam?
Dikenal dengan nama Kawah Rengganis, pesona alam serta air panas yang ada di dalamnya tentu tidak dibentuk secara tiba-tiba. Kawasan kawah di Kampung Cibuni, Desa Patengan, Rancabali, Kabupaten Bandung, merupakan kawah dari hasil letusan Gunung Sunda Purba yang terjadi sejak jutaan tahun lalu. Kawah aktif dari letusan gunung tersebut sampai sekarang masih ada dan menjadi objek wisata.
1. Ada 20 situs di area kawah
Sesepuh Kampung Cibuni, Abah Jagur mengatakan warga sekitar lebih mengenal kawah itu dengan nama Kawah Cibuni bukan Kawah Rengganis. Namun karena banyaknya penyebutan kawah tersebut dengan Kawah Rengganis, maka lokasi tersebut dikenal dengan Kawah Rengganis.
Abah juga sempat merasakan keresahan saat pengelola sebelumnya akan membangun tempat wisata di Kawah Cibuni. Dalam site plan pembangunannya, menurut Abah akan menggerus 20 Situs budaya peninggalan leluhurnya di kawasan kawah.
"Kawah Cibuni ini dikelilingi oleh 20 situs peninggalan karuhun Cibuni. Abah sebagai salah satu keturunan sesepuh Cibuni merasa bertanggung jawab dan berhak menjaga 20 situs tersebut, Abah tidak melarang membangun wisata di sini tapi jika merusak dan menghilangkan situs rasanya tidak diperbolehkan sampai kapanpun," ungkap Abah saat ditemui di lokasi.
Tak heran, 20 situs yang tersebar di area kawah, sering dikunjungi peziarah dari berbagai daerah. Meski demikian, Abah Jagur menolak jika ada peziarah yang datang untuk melakukan ritual pesugihan di 20 situs tersebut.