TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jadi Kota Wisata dan Penerbangan, Majalengka Siapkan 26 Event Nasional

Disparbud Majalengka bakal tarik wisatawan selama 2019

Instagram.com/iqbal_264

Majalengka, IDN Times – Sebagai kota yang memiliki bandara bertaraf internasional, Majalengka dituntut untuk bersiap menjadi kota tujuan wisata berkelas dunia. Kehadiran Bandara Internasional Jawa Barta (BIJB) tentunya bakal lebih mempermudah kunjungan wisatawan ke daerah tersebut. Terlebih Majalengka bertekad untuk menjadi kota wisata dan penerbangan.

Untuk itu, Majalengka harus punya pengelolaan yang mumpuni dalam mengelola sektor wisata, baik itu wisata alam, wisata kuliner, hingga wisata event. Belum lagi penunjang lainnya seperti jalan raya untuk akses ke tempat wisata, penginapan (hotel, villa, homestay) sampai sumber daya manusia.

Dinas pariwisata dan kebudayaan (Disparbud) Majalengka sudah merilis kalender event 2019. Dalam kalender tersebut  tercantum beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan selama tahun 2019, kegiatan hamper dilaksanakan setiap bulan. Apa saja? Yuk simak!

1. Banyak event akan digelar Juni sampai Juli

google

Sekitar tanggal 15-16 Juni 2019 akan digelar Marathon Ultra Ciremai oleh Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Dimana dalam acara ini akan digelar lomba lari marathon, bagi kamu yang hobi lari.

Kemudian, pada Juli 2019, ada Al-Mizan Sufi music festival. Festival ini berisi pertunjukan musik yang unik. Sebab, diselenggarakan oleh Pesantren Al Mizan Majalengka. Dulunya, pergelaran ini hanya sebagai tradisi musik Ki Buyut untuk kepentingan dakwah. Namun kini menjadi festival keberagaman. Al Mizan Sufi Music Festival menghadirkan berbagai aliran musik sufi yang ditampilkan dengan ekspresi seni dari lintas iman.

Masih di bulan Juli, ada event lain seperti Festival Kaulinan Urang Lembur. Pesertanya merupakan perwakilan pelajar Sekolah Dasar (SD) dari masing-masing perwakilan kecamatan se-Kabupaten Majalengka. Adapun festival yang dilombakan antara lain, kelom batok, perepet jengkol, engrang, rorodaan, gangsing, bedil jepret, sumpit, sorodot gaplok, balon sarung, gatrik.   

Masih di bulan yang sama, ada Festival Seni Tari Kreasi, Festifal Kota Angin, Festival Music Kolaborasi dan Bongbang. Semua acara tersebut digelar di lapangan Pujasera atau di gelanggang generasi muda (GGM) Majalengka. Khusus untuk Bongbang, digelar di Desa Nunuk Baru, Kecamatan Maja.

2. Event seni dan budaya berlangsung pada Agustus

Google

Untuk Agustus, event wisata di Majalengka adalah Jebor Binaraga Cup di Kecamatan Jatiwangi. Kontes binaraga antar Jebor (Pabrik Genteng) Jatiwangi Cup ini merupakan kontes tahunan yang diikuti para pekerja bertubuh kekar dari sejumlah pabrik genteng di Jatiwangi.

Kegiatan tersebut digelar untuk memperingati HUT Republik Indonesia serta rasa syukur atas melimpahnya produksi genteng tahun ini. Tidak hanya itu, di Agustus juga ada Festival Mapag Sri di kecamatan Jatitujuh, dan kemah budaya di kecamatan Majalengka.

Mapag Sri merupakan prosesi  syukuran panen raya dengan cara menampilkan pagelaran wayang kulit merupakan tradisi yang dilakukan secara turun temurun.

Kepala dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Majalengka, Gatot Sulaeman mengatakan, Acara ini termasuk  adat dan tradisi masyarakat hamper di setiap desa di kecamatan Jatitujuh, dilakukan secara rutin setiap tahun, bisanya dilakukan menjelang panen padi pada musim tanam pertama.

Menurutnya, tujuan utama tradisi syukuran panen raya adalah mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan nikmat. Semoga panen padi musim ini dan seterusnya, para petani mendapatkan hasil yang melimpah.

3. Festival adat berlangsung pada September hingga Oktober

google

Dalam dua bulan ini ada beberapa agenda, pertama, pada September diagendakan berlangsung event Ngabaliung/buku Taun Desa Cipasung, Kecamatan Lemahsugih. Ngabaliung adalah ritual tahunan yang harus diselenggarakan oleh Masyarakat Adat Kasepuhan Cipasung.

Ritual ini selain sebagai penanda berakhirnya proses ngamumule Pare (Merawat dan memanen padi) dan Makaya (Aktifitas satu tahun) juga sebagai kesempatan bersilaturahim semua anggota Masyarakat Adat dengan Abah (Ketua Adat) dan pemerintah.

Tidak hanya itu, ada juga karnaval budaya rumah adat Panjalin di Desa Panjalin, Kecamatan Sumberjaya. Rumah Adat Panjalin adalah bangunan yang diyakini sebagai peninggalan masa lalu yang hingga kini masih bisa dilihat. Rumah kuno itu terletak di RT 1/5 Blok Rabu, Desa Panjalin, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Nama 'panjalin' diambil dari kata penjalin yang berarti 'Hutan Rotan'. Konon, ketika pembangunan rumah adat ini hanya menggunakan sebuah batang pohon raksasa tanpa memotong pohon tersebut, dan akar dari pohon ini terletak di bawah Rumah Adat Panjalin.

Berdasarkan keterangan juru pelihara sebelumnya, rumah adat itu sudah berdiri sejak sekira 300 tahun silam. Rumah tersebut dibangun oleh keturunan dari Kerajaan Talaga untuk berdakwah, menyebarkan agama Islam. 

Sebagai penutup, pada Oktober juga sudah tersedia event ngumbah pusaka Kerajaan Talaga Manggung di Desa Talaga, Kecamatan Talaga.

Berita Terkini Lainnya