Dari Perkebunan Kopi, Ujung Aspal Purwakarta Jadi Tujuan Wisata Selfie
Para pemuda milenial dan generasi z saling berkontribusi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Purwakarta, IDN Times - Kawasan pariwisata Ujung Aspal di Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta menjadi salah satu tempat yang populer di media sosial. Para pemuda millennial dan generasi Z berkontribusi dalam pengembangan kawasan tersebut.
Pembukaan objek pariwisata itu berawal dari inisiatif para petani kopi di kaki Gunung Burangrang. Dari 319 hektare lahan Perhutani yang dikelola Lembaga Masyarakat Desa Hutan Giri Pusaka, seluas 20,7 hektar di antaranya diarahkan untuk sektor pariwisata.
"Masyarakat menata kawasan Ujung Aspal secara swadaya hingga akhirnya dibuka pada 16 Februari 2016," kata Ketua LMDH Giri Pusaka Asep Rahmat Saleh Setiaji, Jumat (12/11/2021). Kawasan pariwisata itu berkembang seiring dengan regenerasi pengurus LMDH.
1. Ujung Aspal menyajikan keindahan alam hutan pinus
Kawasan pariwisata bernama resmi Pasir Langlang Panyawangan itu awalnya mengusung Gua Jepang sebagai daya tarik unggulan. Namun, belakangan lokasi bersejarah itu justru dilarang dikunjungi karena terbukti rawan longsor.
"Sekarang yang jadi unggulannya adalah hutan pinusnya. Kata Bupati, hutan pinus di sini yang paling luas di Purwakarta," kata Asep atau yang akrab disapa Zaenk itu. Keindahan hutan tersebut menjadi buruan wisatawan untuk berkemah atau sekadar rebahan di tempat tidur gantung (hammock).
Selain itu, terdapat sejumlah air terjun yang cukup indah berjuluk Curug Pamoyanan Cimanaraksa. Julukan tersebut diakui karena puncak air terjun yang biasa menjadi tempat berjemur macan kumbang hingga saat ini.
Baca Juga: 7 Tempat Wisata Tersembunyi di Karawang dengan Pemandangan Asri
Baca Juga: 6 Rekomendasi Tempat Makan Romantis di Wilayah Kota Bandung