Manfaatkan Big Data, Ini 5 Inovasi Grab untuk Memudahkan Permintaan

Big data is the new oil, kata Jokowi.

Bandung, IDN Times – Aktivitas hidup manusia modern tak lepas dari bantuan teknologi dengan medium ponsel pintar. Dan, perkembangan teknologi yang cukup besar tak mungkin bisa didapat jika tak ditunjang dengan big data. Saking pentingnya big data ini, Presiden Joko Widodo sampai pernah berujar bahwa “Data is the new oil”pada Januari 2020.

Berbagai perusahaan berbasis teknologi di dunia berlomba-lomba menciptakan inovasi dengan modal big data yang mereka miliki. Tak terkecuali Grab, perusahaan penyedia transportasi berbasis teknologi yang masuk ke Indonesia dalam beberapa tahun ke belakang.

Dengan kemampuan big data yang mereka miliki, Grab lewat berbagai layanannya termasuk GrabFood, mencoba untuk memahami gerak-gerik masyarakat Indonesia dan perilaku kesehariannya. Dengan memahami nilai-nilai itu, Grab cukup yakin dalam berinovasi dan memuaskan permintaan pasar Indonesia.

Head of MapOps Grab Indonesia, Ariek Wisnu Wibisono, mengatakan bahwa tim pemetaan Grab setiap harinya mencari inovasi yang bisa menjawab kebutuhan pasar Indonesia. Misalnya masalah “kemacetan hingga akses bagi jutaan pengusaha mikro dan pelanggan,” kata Ariek, dalam rilis yang diterima IDN Times, Selasa (17/3).

“Sejalan dengan komitmen GrabForGood, Grab ingin memastikan bahwa setiap orang dapat menikmati manfaat dari ekonomi digital,” kata Ariek.

Apa saja yang dilakukan Grab dengan big data-nya?

1. Memodifikasi titik temu demi ketertiban

Manfaatkan Big Data, Ini 5 Inovasi Grab untuk Memudahkan PermintaanIDN Times/Nena Zakiah

Selama berada di Indonesia, Grab telah berulang kali menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah (tingkat satu dan dua). Salah satunya ialah jalinan kerja sama dengan Dinas Perhubungan di beberapa kota, yang berbuah pada modifikasi beberapa titik jemput di daerah rawan macet. Tujuannya, tak lain untuk memastikan mitra pengemudi dan penumpang dapat bertemu di titik jemput yang sesuai.

“Saat ini sudah banyak modifikasi, misalnya Grab Lounge Terminal Bungurasih, Stasiun Kutoarjo, Stasiun Malang Kota Baru, dan titik-titik lainnya,” kata Ariek, masih dalam rilis.

2. Melacak rute terbaik

Manfaatkan Big Data, Ini 5 Inovasi Grab untuk Memudahkan PermintaanIlustrasi Ojek Online (IDN Times/Sunariyah)

Big data juga sejauh ini telah dimanfaatkan Grab dengan menemukan rute terbaik bagi perjalanan yang ditempuh pengemudi dan konsumen. Setiap mitra pengemudi Grab melakukan perjalanan akan direkam dan menghasilkan jalur baru yang bisa dilewati di waktu mendatang.

Hasil dari pengumpulan rekaman rute itu kemudian dimanfaatkan Grab untuk memperkirakan jarak dan jalan terbaik untuk ditempuh. Selain mendapatkan perjalanan paling cepat, modifikasi rute secara terus menerus ini juga dapat menghemat biaya yang dikeluarkan oleh konsumen.

Tak hanya itu, dengan pemanfaatan big data, konsumen juga akan mendapatkan saran perjalanan otomatis sesuai dengan pola pengguna. Saran perjalanan itu dihasilkan berdasarkan catatan dari mobilitas penggunanya selama menggunakan Grab.

Masih untuk pelanggan, Grab juga telah menghadirkan fitur venues untuk memberikan panduan visual dalam aplikasi untuk menuju titik jemput yang mereka pilih. Hal ini dimungkinkan dengan pengembangan pemetaan dan kebiasaan dari mitra dan pengguna untuk bertemu. Hingga hari ini, sudah ada lebih dari 2.500 venues di aplikasi Grab.

3. Mengefektifkan perjalanan mitra pengemudi

Manfaatkan Big Data, Ini 5 Inovasi Grab untuk Memudahkan PermintaanIlustrasi layanan Grab (Dok. IDN Times/Istimewa)

Kemudahan lain yang dihasilkan dari big data pun dapat dimanfaatkan oleh mitra pengemudi. Dengan fitur heatmap yang diolah dari big data para mitra pengemudi dapat mengetahui, memantau, memetakan, dan menghitung metrik permintaan di sebuah lokasi.

Informasi itu dapat dimanfaatkan agar perjalanan mitra pengemudi lebih efektif.

Selain itu, big data juga menjadi poin untuk mempermudah titik temu pengguna dan mitra pengemudi ataupun mitra GrabFood yang mencari restoran di sebuah lokasi. Grab telah menambahkan lebih dari 10 juta Point of Interest (POI) di Indonesia dan hampir 20 juta POI di Asia Tenggara.

4. Bagaimana kondisi pasar saat ini?

Manfaatkan Big Data, Ini 5 Inovasi Grab untuk Memudahkan PermintaanANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Menurut laporan yang dirilis We Are Social pada 2020, selama Januari 2020 masyarakat Indonesia menunjukkan kecenderungan baru. Data itu menyebut bahwa 75 persen masyarakat Indonesia menggunakan internet untuk mengakses aplikasi mobile yang berhubungan dengan pemetaan.

Tak hanya itu, We Are Social juga melaporkan bahwa terdapat 21,7 juta orang di Indonesia menggunakan layanan ride-hailing saban harinya. Dengan aplikasi itu, jangan heran jika Grab sudah dan bakal memanfaatkan betul puluhan terabyte data yang berhasil mereka kumpulkan sejauh ini.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya