Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi masalah pada ginjal (bostonkidney.com)

Bandung, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mengonfirmasi terdapat tiga anak yang tengah dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung. Mereka diduga terpapar gagal ginjal akut misterius.

Plt. Dinkes Kota Bandung Anhar Hadian mengatakan, petugas saat ini tengah melakukan penyelidikan epidemiologi untuk memastikan penyebabnya.

"Betul Kota Bandung termasuk salah satu ada, kami baru dapat data dari RSHS tapi kami harus melacak dulu untuk memastikan kami melakukan penyelidikan epidemiologi. Kami datangi orangtua, kami cek bagaimana kronologinya. Di kami ada yang dirawat tiga (orang)," Anhar, Senin (17/10/2022).

1. Masih diperiksa tim ahli

Ilustrasi (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Sejauh ini Dinkes Bandung belum dapat memastikan penyakit yang diderita tiga orang anak tersebut. Namun mereka diduga mengalami gagal ginjal akut misterius.

"Kami belum memastikan, itu ahli yang menyatakan," katanya.

Berdasarkan informasi dari RSHS, lanjut Anhar, gejala yang dialami anak-anak tersebut yaitu demam, bengkak kaki serta penurunan kesadaran. Selain itu penurunan buang air kecil yang diduga mengarah kepada gagal ginjal akut misterius.

"(Penyebab) belum diketahui menunggu penyelidikan epidemiologi," katanya.

2. Total sudah ada 131 kasus gangguan ginjal misterius

medicalnewstoday.com

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mencatat ada 131 kasus gangguan ginjal akut misterius yang tidak diketahui penyebabnya (unknown origin) atau Acute Kidney Injury (AKI) pada anak dari Januari sampai Oktober.

"Sampai saat ini total ada 131 kasus, di mana 40 kasus di antaranya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM)," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Kamis (13/10/2022).

3. Kasus pada anak tersebut bukan karena COVID-19

Ilustrasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Syahril menegaskan kemunculan penyakit gangguan ginjal misterius pada anak ini tidak berkaitan dengan COVID-19. Saat ini ia masih melakukan penelitian untuk mencari penyebabnya.

"Tidak ada kaitan dengan COVID, saat ini sedang diteliti penyebabnya," kata dia. 

Editorial Team