Temui Paguyuban Pasundan, Ridwan Kamil Bahas Isu Ke-Sunda-an

Bandung, IDN Times - Gubernur Jabar Ridwan Kamil alias Emil menemui pengurus Paguyuban Pasundan pada Senin (24/1/2022). Mereka bertemu untuk membahas dan menyikapi momentum terkait ke-Sunda-an.
Emil mengatakan, pertemuan Paguyuban Pasundan membahas kondisi terkini dan beberapa persoalan lain di Indonesia. Adapun pembahasan ini nantinya akan banyak mengenai kebinekaan.
"Mungkin ini jadi momentum kami yang muda bersama sesepuh Sunda bisa terus mengawal, karena kebhinekaan ini kan mahal dan penting," ujar Emil usai bertemu dengan jajaran pengurus Paguyuban Pasundan di Bandung, Senin (24/1/2022).
1. Nilai kebangsaan harus tetap dirajut
Emil mengungkapkan, keberagaman dan nilai-nilai Pancasila harus tetap diperkuat. Apalagi, menyangkut masalah NKRI, menurutnya nilai kebangsaan harus tetap dirajut dan diperkuat oleh warga Sunda.
"Kebhinekaan jangan diganggu oleh mereka yang tidak paham pentingnya NKRI dan Bhineka Tunggal Ika," katanya.
2. Membawa identitas daerah harus dibarengi dengan bingkai NKRI
Emil menyatakan bahwa pertemuan dengan Paguyuban Pasundan penting karena hingga saat ini merupakan kiblat organisasi masyarakat Sunda. Pertemuan seperti ini, kata dia, akan memperkuat silahturahmi antarwarga Sunda.
"Melihat banyaknya warga kita di seluruh dunia juga tidak hanya Indonesia yang berkiblat ke Paguyuban Pasundan, diharapkan menguatkan eksistensi organisasi. Ini juga semangat membawa identitas daerah penting tapi dalam bingkai ke NKRI-an," kata dia.
3. Pertemuan Paguyuban Pasundan dengan Gubernur sebagai obat pereda rindu
Sedangkan, Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan, H.M. Didi Turmudzi mengatakan, pertemuan dengan Ridwan Kamil merupakan obat pereda rindu yang sebelumnya sudah lama tidak bisa bertemu karena pandemik COVID-19.
Menurutnya, pertemuan yang diinisiasi Gubernur atau tokoh-tokoh dan organisasi ke-Sunda-an akan memberikan banyak ruang untuk saling bertukar pikiran antarwarga Sunda.
"Ini momentum baik saling berbagi informasi, Jabar dan nasional kita bisa tukar pikiran, dan keinginan bersama untuk memberikan kontribusi pada negara," katanya.