Ridwan Kamil Klaim Tingkat Kematian COVID-19 di Jabar Masih Terkendali

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) menyatakan bahwa tingkat kematian kasus COVID-19 di wilayahnya masih terkendali. Meskipun, kasus aktif di kabupaten/kota saat ini tengah melonjak.
"Secara umum kematian di Jabar masih terkendali di angka 1.3 persen. kasus aktif memang meningkat, juga keterbatasan pengetesan sedang kita upayakan," ujar Gubernur Jabar, Ridwan Kamil alias Emil, Senin (21/6/2021).
1. BOR Jabar sudah jauh dari standar WHO
Emil mengatakan, keterisian tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di Jabar berada di angka 84 persen. Angka ini sudah melebihi standar WHO yang mengharuskan di angka 60 persen. Sehingga, penambahan tempat tidur harus dilakukan.
"Sudah saya perintahkan, hari ini memastikan seluruh daerah memiliki 30 persen jatah untuk tempat tidur covid dari 100 persen tempat tidur untuk pasien umum," katanya.
2. Kabupaten/kota diminta gerak cepat menambah ruang pasien COVID-19
Aturan penambahan berlaku untuk seluruh rumah sakit rujukan COVID-19 se- Jabar. Emil mengatakan, ketersediaan tempat tidur di rumah sakit hanya 30 persen dan sudah penuh. Ia meminta langsung dinaikkan ke 40 persen dan jika 40 persen sudah penuh, dinaikkan ke 60 persen.
"Jika ada satu daerah seluruh tempat tidurnya sudah mendekati 60 persen untuk pasein covid. Maka penanganan ruang isolasi scepatnya dilakukan," ujarnya.
3. Pemprov Jabar tengah mengkaji RS Darurat dengan menggandeng TNI
Saat Ini, Emil mengaku, Pemprov Jabar tengah mempersiapkan berbagai kemungkinan-kemungkinan yang akan diterapkan jika lonjakan kasus COVID-19 terus terjadi. Seperti, adanya ruang tambahan pasien corona di luar rumah sakit.
"Sekarang dipersiapkan mengkonversi hotel, apartemen sebagai tempat isolasi dan RS Darurat dalam bentuk tenda militer di lahan TNI polri yang sudah dikordinasikan," katanya.
4. Pemprov Jabar gunakan uang APBD untuk rekrut 400 tenaga kesehatan
Soal sumber Daya Manusia (SDM) tenaga kesehatan, Emil mengatakan, saat ini tengah melakukan pembukaan untuk masyarakat bergabung menjadi relawan medis. Adapun soal biaya, mereka tetap akan diberikan upah.
"Minggu ini juga kami dengan anggaran APBD mencari relawan medis sebanyak 400 orang dan sudah diumumkan," kata dia.