Bandung, IDN Times - Program Pemerintah Kota Bandung memberikan tayangan alternatif Pembelajaran Dalam Jaringan (Padaringan) bagi siswa sekolah dasar (SD) dan menengah pertama (SMP) melalui saluran televisi satelit Bandung 132 menimbulkan pro dan kontra.
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung mengklaim pelaksanaan Padaringan bagi siswa sekolah dasar (SD) dan menengah pertama (SMP) melalui tayangan televisi satelit Bandung 132 sudah berjalan efektif.
Namun, bagi anggota Komisi D, DPRD Kota Bandung Nunung Nurasiah, program Televisi Satelit Bandung 132 masih perlu banyak evaluasi. Tayangan padaringan yang hadir di TV Bandung 132 itu masih banyak dikeluhkan masyarakat.
Kepala Seksi kurikulum SMP Dinas Pendidikan Kota Bandung Bambang Ariyanto mengatakan, program padaringan bagi siswa SD dan SMP di Kota Bandung ini sudah berjalan selama 10 hari. Sejak tayang perdana, PJJ melalui siaran TV Bandung 132 telah menghasilkan konten yang sangat komperhensif dan spesifik.
"Selama ini disdik terbantu dengan adanya TV Satelit Bandung 132. Materi yang diberikan dalam PJJ TV Satelit 132 juga lebih komprehensif," kata Bambang di Balaikota, Kamis(22/10/2020).
Sementara itu, Nunung menilai, tayangan PJJ di TV Bandung 132 ini masih sering terjadi kendala teknis. Mulai dari sinyal yang jelek, loading, hingga gangguan lainnya di saat para siswa sedang berupaya menyaksikan isi konten.
Seperti diketahui, Program PJJ padaringan ini merupakan hasil inovasi Pemerintah Kota Bandung yang bekerja sama dengan PT Daulat Global Digital (DDG) selaku vendor pemilik kanal TV Satelit Bandung132 dan Bandung Economic Empowerment Center (BEEC).