Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) memastikan akan menindaklanjuti dugaan pembuangan limbah batu bara di sepanjang Jalan Irigasi, Kampung Rongga, Desa Cihampelas, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Diketahui, dugaan pembuangan limbah batu bara ini disimpan dalam karung kemudian ditumpuk hingga menggunung. Masyarakat sekitar menilai aksi pembuangan limbah itu sudah sangat meresahkan dan mengganggu aktivitas.
Menanggapi hal ini, Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin mengatakan, seharunya pembuangan limbah tidak terjadi di sembarang tempat, termasuk area umum di mana masyarakat sering beraktivitas.
Oleh karena itu, Bey memastikan akan menindaklanjuti temuan ini bersama dengan instansi terkait lainnya di Kabupaten Bandung Barat.
"Namanya buang sampah (sembarangan) tidak boleh, apalagi ini batu bara. Nanti kami akan tindak lanjuti hasil temuan ini bersama dengan DLH dan juga aparat setempat," ujar Bey, Senin (21/10/2024).
Atas adanya peristiwa ini, Bey mengimbau agar masyarakat dan pelaku usaha lainnya tidak sembarangan dalam membuang sampah, apalagi limbah seperti batu bara. Ia menegaskan akan menindak lanjuti dan tidak ragu menegur pembuang sampah batu bara di Kabupaten Bandung Barat ini.
"Ya pertama mengingatkan tidak boleh buang sampah, apalagi ini jenis yang berbahaya. Itu kami harus tindak dan cari siapa yang membuangnya itu," kata dia.
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (P2KL) DLH KBB, Idad Saadudin mengatakan, temuan ini tengah diinvestigasi untuk mengetahui siapa pelaku pembuangan limbah batu bara ini. Sejumlah langkah pun sudah dilakukan oleh pemerintah daerah.
"Kami sedang lakukan investigasi. Sekarang masih tahap pengumpulan pulbaket," kata Idad.
Berdasarkan hasil investigasi awal, DLH menduga jenis limbah yang dibuang di Cihampelas adalah material sisa pembakaran atau pengolahan batu bara atau dikenal fly ash dan bottom ash (FABA). Namun untuk memastikan hal ini mereka harus melakukan verifikasi lapangan.
"Nanti kalau perlu kami ambil sampel, kami lakukan. Tergantung hasil temuannya seperti apa. Tapi kalau dugaan awal ini jenis limbah material sisa pembakaran atau pengolahan batu bara atau fly ash dan bottom ash (FABA)," kata dia.