Cirebon, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengambil langkah tegas untuk memastikan kesejahteraan para mantan pekerja tambang batu di Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, pasca-penutupan operasi penambangan di wilayah tersebut.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, menyatakan bahwa pemerintah tidak akan membiarkan para pekerja kehilangan penghasilan dan akan mengupayakan solusi konkret agar mereka tetap bisa bekerja.
Menurut Dedi, langkah awal yang diambil adalah melakukan pendataan menyeluruh terhadap jumlah pekerja yang terdampak akibat penghentian aktivitas tambang.
"Kami harus tahu berapa banyak yang terdampak agar bisa merencanakan langkah berikutnya dengan tepat,” ujarnya saat ditemui di Kota Cirebon, Senin (2/6/2025).
Sebagai alternatif pekerjaan bagi para mantan pekerja tambang, Pemprov Jawa Barat telah menyiapkan berbagai proyek pembangunan yang menggunakan dana APBD.
Proyek-proyek tersebut meliputi pembangunan infrastruktur seperti jalan, sekolah, dan irigasi yang dipastikan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
Gubernur Dedi menegaskan, proyek-proyek ini akan menjadi penyangga ekonomi baru di wilayah terdampak, sekaligus menjadi kesempatan kerja baru bagi eks pekerja tambang.
"Mereka yang selama ini bekerja memecah batu dapat dialihkan ke proyek pembangunan, sehingga roda perekonomian tetap berjalan,” ujar Dedi.
Selain itu, Pemprov Jabar juga memperhatikan aspek pendidikan bagi anak-anak pekerja tambang yang terdampak. Dana hampir Rp700 miliar dari Dinas Pendidikan diarahkan untuk mendukung kelangsungan pendidikan mereka hingga jenjang SMA.
“Kami pastikan tidak ada anak yang putus sekolah hanya karena orangtuanya kehilangan pekerjaan,” ujar Dedi.
Sementara itu proses pencarian korban longsor di kawasan tambang Gunung Kuda yang terjadi pada akhir Mei 2025 masih terus berjalan. Tebing batu di lokasi tersebut runtuh setelah hujan deras mengguyur wilayah selama beberapa hari, menyebabkan bencana yang menelan puluhan korban jiwa.
Hingga hari keempat pencarian, sebanyak 19 korban telah ditemukan dan dinyatakan meninggal dunia. Tim gabungan yang terdiri dari anggota TNI, Polri, Basarnas, BPBD, serta relawan dan pekerja tambang terus berjuang menghadapi medan berat untuk menemukan enam pekerja yang hingga kini masih belum ditemukan.
Identifikasi jenazah telah dilakukan oleh tim medis dan forensik, dan sebagian besar korban sudah diserahkan kepada keluarga untuk proses pemakaman. Beberapa nama yang berhasil diidentifikasi antara lain Sukandra bin Hadi, Andri bin Surasa, dan Dendi Irawan, serta beberapa pekerja lainnya.
Gubernur Dedi Mulyadi menyampaikan belasungkawa yang mendalam dan memastikan pemerintah akan terus memberikan dukungan penuh bagi keluarga korban serta memastikan keselamatan para pekerja yang masih beraktivitas di wilayah tersebut.