Nataru 2025, Bus dan Truk di Jabar Diminta Segera Uji Kelaikan

Bandung, IDN Times - Jelang perayaan Natal dan tahun baru 2025 seluruh transportasi umum hingga pemilik bus dan truk di wilayah Jawa Barat diminta memenuhi uji kelaikan jalan. Pj Gubernur Jawa Barat meminta jangan sampai ada insiden kecelakaan yang disebabkan bus, truk akibat ketidak patuhan aturan.
"Yang penting kelaikan transportasi umum, bus itu, truk juga kami minta dilakukan pemeriksaan detail terutama untuk kendaraan besar. Jangan sampai nanti tidak ada rem dan sebagainya," ujar Bey, Selasa (10/12/2024).
1. Imbauan sudah diberikan pada Dishub Jabar
Diketahui, beberapa peristiwa kecelakaan yang terjadi di Jabar diakibatkan karena bus yang tidak memenuhi uji kelaikan jalan. Hal ini juga berakibat fatal karena bisa menyebabkan korban jiwa. Oleh karena itu, Bey meminta seluruh kabupaten dan kota segera menggelar uji KIR.
"Dishub sudah memberikan imbauan, dan sudah ke dinas (Perhubungan) kabupaten/kota. Mereka akan rapat koordinasi lagi," katanya.
2. Wisatawan diminta pantau prakiraan cuaca sebelum berlibur
Selain kepada para pemilik bus, truk dan tranportasi umum lainnya, Bey juga meminta kepada masyarakat yang akan memanfaatkan waktu liburannya di wilayah Jawa Barat bisa tetap memitigasi terjadinya bencana dengan memantau prakiraan cuaca.
"Perhatikan cuaca, BMKG. Puncak musim hujan akhir Desember sampai Januari, bahkan sampai awal Februari. Jadi hati-hati dan segera pantau BMKG," kata dia.
3. Kemenhub temukan ada 1.090 unit bus tidak laik jalan melintas di Jabar
Untuk diketahui, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jawa Barat telah melakukan inspeksi ramph check terhadap 3.651 bus pariwisata yang melintasi wilayah Jabar pada beberapa waktu lalu. Hasilnya ada sebanyak 1.090 unit tidak laik jalan, dan sisanya laik jalan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Seksi Lalulintas Jalan, Sungai, Danau penyeberangan, dan Pengawasan, BPTD Kelas II Jabar, Agus Gunadi. Ia mengatakan inspeksi kendaraan bus pariwisata di objek wisata dilakukan sejak bulan Juni sampai awal November di Subang, Lembang, Cirebon, Pangandaran dan beberapa lainnya.
"Jumlahnya ada 3.651 armada yang dicek, dari 3.000 itu yang laik 1.816 armada, sementara yang tidak laik 1.090, ujar Agus.
Agus menuturkan, beberapa bus pariwisata yang dicek ini tidak semuanya dari Jawa Barat, namun di antaranya ada dari luar provinsi seperti Jawa Tengah dan Lampung. Sementara, bus ini dinyatakan tidak laik jalan karena KIR mati.
"Dan itu di destinasi catatan, ini berarti kendaraan belum tentu kendaraan Jawa Barat. Ada di Jawa Tengah, dari Jawa Timur, dari Lampung. Rata-rata KIR mati," ucapnya.
Inspeksi ini, menurut Agus, merupakan upaya antisipasi terjadinya peristiwa kecelakaan seperti yang terjadi beberapa waktu lalu. Adapun semua bus pariwisata tidak laik jalan ini dipastikan segera ditindaklanjuti.
"Tindakannya kami laporkan ke Direktorat (Dirjenhubdar). Jadi gini, Perizinan angkutan pariwisata, itu aturannya ada di Direktorat. Jadi kami laporkan, Direktorat langsung komunikasi dengan pemilik," tuturnya.