Minim Siswa, SDN 3 dan 2 Kertasari Majalengka Akan Digabungkan
Majalengka, IDN Times - Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka segera menggabungkan sekolah SDN 3 Kertasari, Kecamatan Kertajati dengan sekolah lain akibat jumlah siswanya sedikit. Rencananya, SDN 3 Kertasari akan digabungkan dengan SDN 2 Kertasari.
Kepala Dinas Pendidikan Majalengka, Rd Umar Ma'ruf mengatakan, pemerintah sudah berencana untuk melakukan marger terhadap dua sekolah tersebut. Sebab, sekolah SDN 3 Kertasari ini hanya memiliki 18 siswa dari kelas 1 hingga 6.
"Rencananya akan kami merger dengan SDN 2 Kertasari. Masih pembahasan," kata Umar.
1. SDN 3 Kertasari kena dampak BIJB dan dibangun pemprov
SDN 3 Kertasari sendiri saat ini berada di tengah sawah, dengan lokasi yang lumayan jauh dari pemukiman. SDN tersebut baru dibangun pada 2023 lalu.
Umar menjelaskan, pembangunan SDN 3 Kertasari itu di bawah tanggung jawab dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.
"Itu bukan kabupaten yang bangun. Itu dibikin oleh pemprov," kata dia.
Pembangunan SDN 3 Kertasari sendiri sebagai salah satu dampak dari pembangunan Bandara internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. "Itu kan imbas dari pembangunan bandara. Jadi, dipindah," jelas Umar.
2. Rencana merger sempat muncul sebelumnya
Rencana merger SDN 3 Kertasari itu, sebelumnya juga sempat mencuat. Hal tersebut disampaikan Kepala SDN 3 Kertajati Sofia Widawaty saat berbincang dengan IDN Times beberapa waktu lalu.
Sofia menjelaskan, rencana tersebut sempat muncul sebelum dirinya menjadi kepala sekolah. Selain merger, sempat juga muncul kabar bahwa akan ada sistem sekolah kelas jauh.
"Sebelum saya datang juga, katanya mau merger atau kelas jauh dengan Kertasari 2. Ketika saya dapat promosi, katanya gak akan di sini (SDN 3), ternyata saya dapat SK nya di sini. Nah Katanya tahun ini mau diproses lagi," kata dia.
3. Tidak ada siswa baru, SDN 3 Kertasari hanya ada 18 siswa
Sementara itu, pada tahun ajaran 2025/2026, SDN 3 Kertasari tidak memiliki siswa baru. Warga yang tinggal dengan jarak paling dekat dengan sekolah memilih memasukkan anaknya ke sekolah lain, meskipun jaraknya lebih jauh.
"Tidak ada yang daftar tahun ini. Kata anak-anak mah, semua ke luar desa, ada MI. Katanya ke (SDN) Kertasari 2 juga sedikit. Malah banyaknya kesana (MI), Desa Mekarjaya. MI Negeri," kata Sofia Widawaty, 14 Juli lalu.
Selain tidak memiliki siswa baru, jumlah murid di sekolah itu pun sangat minim. Bahkan, ada dua kelas yang diketahui tidak memiliki siswa.
"Sekarang ini, kelas 2 ada tiga orang, kelas 3 empat orang, kelas 4 tiga orang, kelas 6 delapan orang. Tadinya harusnya ada kelas 5, tapi pindah. Ikut orang tuanya ke daerah Sumedang. Itu pun hanya ada satu siswa," jelas dia.
