Penanganan bencana di Sukabumi. (Dok. Kementerian PU)
Setelah beberapa akses jalan terbuka, pendistribusian logistik pun sudah masuk ke daerah pedalaman yang terdampak bencana. Namun, kata Abdul, kapasitas logistik yang diberikan kepada korban belum dapat dilakukan secara maksimal.
"Akses jalan sudah ada beberapa yang dibuka, distribusi logistik hari ini BNPB sudah bisa menjangkau titik lokasi yang agak masuk ke dalam meskipun proses pembawaannya tidak bisa terlalu banyak. Selama proses perbaikan jalan masih dilakukan maka kita menggunakan roda dua dan terus kita lakukan. Beberapa Komunitas motor juga menyatakan kesiapan membantu distribusi logistik menggunakan roda dua ini," jelasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data yang diterima dari BPBD Kabupaten Sukabumi, sebanyak 31 jembatan terputus, 9 tembok penahan tanah (TPT) jebol, 539 hektare sawah terdampak dan 81 jalan rusak hingga terputus.
Adapun sebagian jalan yang sempat rusak dan tertutup material longsor dan kini bisa dilewati kendaraan secara terbatas, salah satunya Jalan Cikembar - Jampang Tengah - Kiaradua
Begitu juga Jalan Waluran - Malereng - Palangpang - Puncak Darma - Cisaar, termasuk Jalan Kiaradua - Waluran, Surede - Tegalbuleud - Sidangbarang. Sedangkan Jalan Cibadak — Cikidang - Pelabuhan Ratu bisa dilewati melalui jalan nasional.
Jalur Cisaat - Loji terputus akibat amblas badan jalan (gorong-gorong). Kemudian Sp. Loji - Puncak Darma terputus akibat Jembatan Cihaur ambruk. Jembatan bailey dan bronjong mobilisasi dan sementara kendaraan motor bisa lewat dengan menggunakan jembatan bambu.
Tegalbuleud - Sagaranten terputus karena Jembatan Cilengka amblas. Waluran - Jampang Kulon jalan masih terputus karena amblas dan ruas Bagbagan - Kiaradua sudah tembus untuk dilalui, tetapi masih ada potensi longsoran dan masih banyak sisa material tanah di badan jalan.