2.450 Aparat Gabungan Dikerahkan Polda Jabar Jaga Aksi Buruh
- Polda Jabar mengerahkan 2.450 personel gabungan untuk mengamankan aksi buruh di beberapa lokasi, dengan pola pengamanan yang beragam.
- Ketua DPD SPN Jawa Barat menyatakan aksi buruh akan diselenggarakan serentak di beberapa wilayah dengan tujuan menaikkan UMP hingga 10,5 persen.
- Dadan Sudiana juga meminta pemerintah Provinsi Jawa Barat menaikkan penghasilan tidak kena pajak (PTKP) menjadi Rp 7,5 juta per bulan untuk membantu buruh.
Bandung, IDN Times - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat (Jabar) mengerahkan ribuan personel gabungan untuk mengamankan jalannya aksi buruh yang rencananya digelar di kantor Kejaksaan, Gedung Sate, serta Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Kamis (28/8/2025).
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan mengatakan, sebanyak 2.450 personel gabungan kini telah disiagakan oleh Polda Jabar di lokasi yang nantinya jadi tempat aksi tersebut.
"Adapun rinciannya, sebanyak 1.474 personel gabungan di ploting di tig tempat sasaran demo, 750 personel disiagakan di Mapolda Jabar dan sisanya siaga satu di Batalyon Polri serta TNI," ujarnya.
1. Titip jangan sampe ada aksi anarkis
Adapun pola pengamanan yang nantinya dilakukan, Hendra mengatakan, personel gabungan akan melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi dari terjadinya kerusuhan.
Dengan begitu, aksi yang digelar oleh massa buruh Jabar ini nantinya dapat tetap berjalan aman dan lancar. Dia juga meminta kepada para buruh khususnya agar tetap kondusif saat menyampaikan aspirasinya.
"Silakan menyampaikan pendapat di muka umum, namun jangan sampai bertindak anarkis atau merugikan masyarakat lainnya. Kami mengingatkan agar buruh waspada terhadap kepada pihak-pihak yang ingin memanfaatkan aksi, khususnya kelompok anarko yang kerap memicu kericuhan," katanya.
2. Aksi dilakukan di beberapa titik di Jawa Barat
Sementara itu, Ketua DPD Serikat Pekerja Nasional (SPN) Jawa Barat, Dadan Sudiana mengatakan bahwa aksi kali ini akan diselenggarakan serentak di beberapa wilayah seperti Purwakarta, Subang, Cirebon, Majalengka, Bandung Raya, dan Cianjur.
"Sementara untuk Bekasi, Karawang, Bogor, Depok, itu ke Jakarta jadi bagi dua. Estimasi yang di Bandung sekitar 1.500 sampai 2.000 kalau ke Jakarta sekitar 1.000 orang," ujarnya
3. Tuntutan sama dengan massa aksi buruh di Jakarta
Dadan menyebut, aksi kali ini digelar agar pemerintah khususnya Provinsi Jawa Barat dapat segera menaikkan upah minimum atau UMP hingga sebesar 10,5 persen.
"Kemudian naikan penghasilan tidak kena pajak (PTKP) menjadi Rp7,5 juta per bulan dari yang sekarang Rp 4,9 juta supaya buruh bisa saving," kata dia.
