Ini Kesaksian Putra Mahkota Sebelum Sultan Kasepuhan Cirebon Wafat

Minta budaya Cirebon terus dilestarikan

Cirebon, IDN Times - Sehari menjelang maut menjemput, putra mahkota Kesultanan Kasepuhan Cirebon, Pangeran Raja Luqman Zulkaedin memberikan kesaksian detik-detik wafatnya sang ayahanda.

Menurutnya, Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat masih bisa berkomunikasi dengan keluarga kendati kondisi kesehatan mulai menurun.

Sebelum wafat, kata Luqman, Sultan Arief menyampaikan petuah kepada keluarganya. Sultan Sepuh XIV meminta agar budaya dan adat istiadat Cirebon tetap dilestarikan secara turun-temurun.

“Beliau berpesan agar budaya dan adat Cirebon yang ada tetap dilestarikan. Jangan sampai tradisi itu tidak dilestarikan,” ungkap Luqman, saat ditemui di komplek pemakaman Sunan Gunung Jati Cirebon, Rabu (22/7/2020).

1. Sepuluh tahun bertahta banyak kemajuan

Ini Kesaksian Putra Mahkota Sebelum Sultan Kasepuhan Cirebon WafatPutra Mahkota Keraton Kasepuhan, PR Luqman Zulkaedin

Selama 10 tahun memimpin Kesultanan Kasepuhan Cirebon, Sultan Sepuh XIV sudah banyak memberikan perubahan dan kemajuan dalam pelestarian budaya dan tradisi di Keraton Kasepuhan. Dengan begitu, dia berharap wasiat itu bisa dilestarikan oleh keluarga dan masyarakat Cirebon.

“Selama sepuluh tahun terakhir, beliau sudah banyak memberikan perubahan dan kemajuan bagi Keraton Kasepuhan,” tuturnya.

2. Kondisi menurun usai kemoterapi

Ini Kesaksian Putra Mahkota Sebelum Sultan Kasepuhan Cirebon WafatSuasana pemakaman jenazah Sultan Kasepuhan XIV PRA Arief Natadiningrat di Pemakaman Astana Gunung Sembung, Komplek Pemakaman Gunung Jati Cirebon. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Luqman mengatakan, Sultan Arief menjalani perawatan di RS Sentosa Bandung sejak tiga hari sebelum maut menjemput. Setelah menjalani perawatan medis kemoterapi, kondisi sultan mulai menurun. Akan tetapi, sang sultan masih sempat berkomunikasi dengan permaisurinya, Raden Ayu Isse Natadiningrat.

“Jam dua siang kemarin mulai drop setelah kemoterapi, padahal jam 12 siang masih bisa berkomunikasi dengan permaisurinya” ujarnya.

3. Riwayat penyakit sejak 2016 silam

Ini Kesaksian Putra Mahkota Sebelum Sultan Kasepuhan Cirebon WafatIDN Times/Wildan Ibnu

Luqman menerangkan, almarhum pertama kali menjalani perawatan pada tahun 2016 silam. Kala itu, Sultan Arief mulai terserang penyakit kanker usus. Kemudian, hasil medis mengharuskan untuk dilakukan pemotongan usus beberapa sentimeter.

Pada 2018, penyakit serupa mulai kambuh. Sehingga kembali dipotong beberapa senti dengan pertimbangan agar tumor di bagian usus tidak menjalar ke organ dalam tubuh sultan.

“Beliau kembali dirawat karena ada tumor di ususnya. Namun, ususnya sudah beberapa kali dipotong. Sehingga tidak bisa. Makanya diambil tindakan medis kemoterapi,” ungkapnya.

Baca Juga: Sultan Cirebon Wafat, Ridwan Kamil: Beliau Sosok yang Sangat Sopan

4. Meninggalkan seorang istri dan empat anak

Ini Kesaksian Putra Mahkota Sebelum Sultan Kasepuhan Cirebon WafatProses pemakaman sultan kesepuhan Cirebon,Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat (IDN Times/Wildan Ibnu)

Kepergian Sultan Arief meninggalkan seorang istri bernama Raden Ayu Isse Natadiningrat dan keempat anaknya, Pangeran Raja Luqman Zulqaidin, Ratu Raja Fatimah dan Pangeran Raja Muhamad Nusantara, Pangeran Raja Arie Rachmanudin.

Sultan Sepuh menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 05.20 WIB. Kondisi kesehatan Sultan Arief sempat menurun hingga menjalani perawatan di ruang ICCU Rumah Sakit Santosa Bandung sejak Senin (20/7/2020) karena menderita sakit kanker usus. Jenazah Sultan Arief dimakamkan di Pemakaman Astana Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Baca Juga: [BREAKING] Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon Meninggal Dunia

Baca Juga: Sultan Kasepuhan Cirebon Meninggal Dunia karena Kanker Usus

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya