Ajaib! Seorang Ibu di Tasikmalaya Hanya Hamil Selama 1 Jam
IDN Times / Nana Suryana
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tasikmalaya, IDN Times - Kisah seorang ibu yang mendadak hamil dan melahirkan di Kabupaten Tasikmalaya membuat gempar warga Tasikmalaya. Informasi tersebut juga dengan cepat menyebar luas di media sosial setelah seorang tokoh masyarakat setempat menyebarluaskannya informasi melalui akun Facebook.
"Subhanalloh Walhamdulillah Walaailaaha Illlalloh Walloohu Akbar. Inilah tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Dimana Allah telah menganugrahkan seorang bayi laki-laki kepada sepasang suami istri dengan proses kehamilan hanya satu jam, tidak dalam waktu sembilan bulan. Bahkan melahirkannya pun dalam keadaan menstruasi. Semoga menjadi anak yang sholeh dan beriman. Aamiin. Wallohu'alam," tulisnya dalam status siaran langsung di Facebook yang memperlihatkan video seorang bayi tengah digendong.
Postingan yang diunggahnya langsung mendapat ribuan komentar. Selain mendoakan sang bayi, para netizen juga turut membagikan video berdurasi 54 detik tersebut.
Informasi yang dihimpun IDN Times, peristiwa tersebut terjadi di Desa Mandalasari, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya. Bayi laki-laki itu lahir dari pasangan suami istri, Heni Nuraeni (28) dan Heri (35) pada Sabtu (19/7/2020), sekitar pukul 21.30 WIB.
1. Tidak merasakan tanda kehamilan
IDN Times / Nana SuryanaHeni, ibu bayi tersebut bercerita jika kejadian luar biasa yang dialaminya tidak disangka-sangka. Pasalnya, selain tidak merasakan tanda kehamilan, ia juga mangaku masih menstruasi setiap bulannya.
"Saya tidak merasa hamil, gak pernah juga periksa ke bidan karena tiap bulan juga masih datang bulan rutin," ujarnya.
Bahkan, kata dia, ia juga baru melahirkan secara sesar anak keduanya 19 bulan lalu. Lanjutnya, keanehan baru ia rasakan pada Sabtu sore, saat dirinya sedang membuat bolu kukus. "Perut saya tiba-tiba sakit, lalu suami saya mengajak saya ke rumah bapak, kebetulan rumahnya tidak jauh," kata dia.
Namun, sekitar pukul 20.00, tiba-tiba ia merasakan keanehan, perutnya tiba-tiba semakin menonjol. Hanya dalam waktu satu jam setengah, ia mengaku perutnya sebesar orang hamil tua, kemudian ia pun merasakan mulas.
"Sekitar pukul 21.30 dibantu indung beurang (dukun beranak) saya melahirkan bayi laki-laki dengan proses kelahiran normal," ujarnya.
2. Proses Melahirkan dibantu dukun beranak
IDN Times / Nana SuryanaKepala Desa Mandalasari Cucun Khaerudin mengatakan, peristiwa tersebut mengagetkan warga setempat karena baru pertama kali terjadi di desanya.
"Masyarakat disini tentu saja kaget tapi ini semua anugrah Allah SWT, keajaiban yang tidak bisa dibaca hanya dengan akal," ujarnya saat dihubungi, Senin (20/7/2020).
Dikatakannya, proses melahirkan sang bayi dibantu paraji atau dukun beranak sebelum mendapatkan bantun medis.
Mengingat, kata dia, wilayahnya cukup jauh dari pusat pemerintahan dan masih mempertahankan kearifan lokal.
"Lahirannya dibantu paraji, kemudian dibantu mantri dan bidan desa dibawa Ke Puskesmas Puspahiang," ujarnya.
Menurut Cucun, infrastruktur jalan di wilayahnya masih rusak sehingga kerap menyulitkan warga dalam beraktivitas, termasuk saat kondisi darurat seperti warga yang akan melahirkan.
"Ada beberapa kejadian di desa kami, ibu hamil terpaksa melahirkan di atas kendaraan bak maupun ambulance saat mau ke rumah sakit," ujarnya.
3. Bayi dalam kondisi sehat dan normal
IDN Times / Nana SuryanaBayi laki-laki itu diberi nama Lingga Cipta Rapeda. Saat ini kondisinya sehat dan tinggal bersama ibunya. Banyak warga yang penasaran hilir mudik menengok bayi mungil tersebut.
Sejumlah petugas medis dan dokter dari Puskesmas Puspahiyang juga turut mendatangi rumah orangtua Heni. Mereka melakukan pemeriksaan serta wawancara terkait peristiwa yang dialami Heni.
"Saat ini kami melakukan pemeriksaan terhadap bayi dan mewawancara ibunya untuk mendapatkan data yang akan kami laporkan kepada kepala puskesmas dan kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya," tutur dr Mely, petugas medis yang berkunjung.
Ia pun enggan berkomentar lebih jauh dan memilih segera meninggalkan lokasi saat ditanya lebih jauh terkait peristiwa menghebohkan tersebut.
4. KPAID akan memantau perkembangan anak
istimewaKomisi Penanggulangan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya
Ato Rianto mengatakan, kasus kelahiran bayi tanpa proses kehamilan normal tersebut merupakan kejadian langka. "Setelah mendapatkan informasi itu saya mencoba menghubungi tim medis, memang hal itu bisa terjadi, ada kasusnya dari sekitar seribu kehamilan ada kemungkinan satu kasus kehamilan yang tidak dirasakan seperti itu," ujarnya.
Ato menyampaikan pihaknya akan memantau kejadian tersebut dan memastikan hak-hak anak terpenuhi dengan layak. "Sebetulnya ini diluar ranah kami, karena tidak tidak terjadi kasus terhadap anak, tapi kita akan bersilaturahmi kesana," ungkapnya.
