Mengenal Dedi Supandi, Calon Pj Bupati Majalengka Asal Rajagaluh 

Dedi Supandi lulusan terbaik STPDN, jadi lurah Antapani

Majalengka, IDN Times - Asda bidang pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Jabar Dedi Supandi, resmi diusulkan sebagai Pj Bupati Majalengka. Nama Dedi muncul dalam usulan dari dua Pemda yakni Pemda Majalengka dan Pemprov Jabar.

Posisi Pj sendiri bukan hal yang baru bagi Dedi. Sebelumnya, dia juga sempat menduduki posisi itu, tepatnya Pj Walikota Depok.

Dari latar belakang itu, Dedi memiliki hubungan erat dengan Majalengka. Pasalnya, dia adalah pejabat Pemprov yang merupakan putra daerah Majalengka

1. Lahir di desa kecil, di Kecamatan Rajagaluh

Mengenal Dedi Supandi, Calon Pj Bupati Majalengka Asal Rajagaluh Instagram/ Asda Pemerintah Jabar Dedi Supandi

Dedi lahir di Desa Kumbung, Kecamatan Rajagaluh pada 12 Juni 1976, di lingkungan keluarga yang ditokohkan oleh masyarakat sekitar. Pada masanya, Dedi merupakan keluarga dengan kondisi ekonomi yang cukup memadai.

"Dari jalur bapak, dikenal orang paling kaya, karena punya sawah dan kerbau. Di zaman itu kan, ukuran kaya itu punya sawah yang luas dan kerbau," kata Dedi saat berbincang dengan IDN Times Jabar lewat sambungan telepon.

Adapun dari pihak ibu, keluarga Dedi dikenal sebagai 'orang pinter". Tidak jarang leluhurnya dari garis ibu, diminta untuk memberikan nama untuk anak dari warga sekitar.

"Kalau ada yang mau hajat, suka ada yang tanya tanggal. Ada juga yang minta nama buat anaknya. Itu kalau dari jalur ibu. Dan kakek sempet jadi lurah atau kepala dusun," jelas dia.

2. Menghabiskan Sekolah di Kabupaten Majalengka

Mengenal Dedi Supandi, Calon Pj Bupati Majalengka Asal Rajagaluh Inin Nastain IDN Times/ SMA N I Majalengka

Menginjak usia 7 tahun, atau tepatnya pada 1983, Dedi kecil mulai mengenyam pendidikan di bangku Sekolah Dasar (SD). Dedi menempuh pendidikan dasar di sekolah yang ada di desanya.

"Dulu namanya SDN Bumi Asih, sekarang jadi SDN 2 Kumbung," kata dia.

Perjalanan yang tidak mudah dilalui Dedi kecil selama mengenyam sekolah SD. Dia harus sudah berangkat dari rumah saat masih gelap, agar tidak telat tiba di sekolah.

"Saya berangkat dari rumah jam 5 kurang 10 menit. Karena jaraknya lumayan jauh," kata dia.

Tidak hanya itu, kondisi jalan yang menghubungkan rumah Dedi ke sekolah pun, membutuhkan mental yang kuat. Pasalnya, saat itu jalan tersebut masih berupa tanah.

"Jadi pas berangkat, sepatu saya sering gak dipakai. Begitu nyampe sekolah, baru dipakai, karwna jalannya kan masih tanah, jadi kalau musim hujan penuh tanah liat," ungkap dia.

Setelah lulus SD, Dedi kemudian melanjutkan pendidikan ke SMPN I Rajagaluh. Dedi tercatat sebagai satu-satunya siswa SDN Bumi Asih yang melanjutkan ke SMPN I Rajagaluh itu.

"Teman-teman yang lain ada yang kerja, ada yang pesantren ke beberapa daerah. Ada ke Jawa Timur, ada yang ke Cirebon. Jadi, angkatan saya yang melanjutkan itu ya hanya saya," ungkap dia.

"Setelah dari SMPN I Rajagaluh, Saya lanjut ke SMA I Majalengka, dan infekos. Nah saat itu, ketika pulang, saya lihat jalan sudah diaspal," lanjut dia.

3. Daftar 4 kampus, 3 lulus

Mengenal Dedi Supandi, Calon Pj Bupati Majalengka Asal Rajagaluh Gedung IPDN (Instagram.co.id/ipdn.id)

Setelah lulus dari SMA, Dedi remaja kemudian melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi dengan mencoba daftar ke empat tempat yakni STPDN, Unpad, STAN, dan UNPAR.

"Orangtua ingin saya ke STPDN, karena kan gratis. Adapun tabungan yang ada, biar buat biaya adik. Saya anak sulung dan punya dua adik," ungkap dia.

Dari empat perguruan tinggi itu, Dedi dinyatakan lulus di tiga tempat. Namun akhirnya Dedi memutuskan untuk ambil STPDN, sebagai jenjang untuk menuntut ilmu.

"Nah yang STAN, saya tidak ikut ujian, karena bentrok sama yang di Unpad. Alhamdulillah, di STPDN, saya lulus dan meraih penghargaan sebagai lulusan terbaik," kata dia.

4. Memulai karier sebagai lurah di Antapani

Mengenal Dedi Supandi, Calon Pj Bupati Majalengka Asal Rajagaluh Jalan Antapani, Bandung (instagram.com/henrisutrisna)

Dedi lulus dari STPDN pada masa reformasi, 1999. Acara wisuda Dedi sendiri dihadiri Presiden BJ. Habibie. "Alhamdulillah, saya bisa ketemu langsung dengan Pak Habibie, yang saat itu menjabat presiden," ungkap dia.

"Saat itu, Pak Habibie mengeluarkan kebijakan bahwa lulusan STPDN harus kembali ke provinsi, tapi di kota besar. Saya pilih Cirebon dan Bandung. Akhirnya saya di Bandung," lanjut dia.

Pada saat itu, pemerintah memutuskan untuk menghapus Dwi Fungsi ABRI. Salah satu dampak dari kebijakan itu, anggota ABRI yang sebelumnya jadi lurah, ditarik kembali ke kesatuan. 

"Nah dari sanalah, saya dipercaya jadi lurah. Saat itu saya jadi lurah Antapani," kata dia. 

Seiring berjalannya waktu, posisi Dedi di pemerintahan terus merangkak naik. Dedi juga pernah tercatat sebagai Sekcam, Camat, dan sejumlah jabatan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung

5. Tahun 2020 masuk lingkungan Pemprov

Mengenal Dedi Supandi, Calon Pj Bupati Majalengka Asal Rajagaluh dreamstime

Karier birokrasi Dedi berlanjut ke tingkat Provinsi. 2020, di mana Dedi mulai menduduki posisi sebagai orang nomor satu di salah satu dinas Pemprov Jabar.

"Juni 2020 dipercaya sebagai Kadisdik. Kemudian dipercaya juga jadi Pj Walikota Depok," kata dia 

Di saat bersamaan, Dedi juga dipercaya untuk menangani percepatan vaksinasi di Provinsi Jawa Barat. "Karena saat itu, vaksinasi kita masih minim. Tahun 2023, saya dipercaya sebagai Asisten Bidang Pemerintahan," jelas Dedi

Baca Juga: DPRD Majalengka Resmi Usulkan Tiga Nama Calon Pj Bupati  

Baca Juga: Asda Pemerintahan dan Kesra Jabar Masuk Radar PJ Bupati Majalengka

Topik:

  • Galih Persiana
  • Inin Nastain

Berita Terkini Lainnya