Guru SLB di Majalengka Jadi Korban Kecelakaan Maut di Cisumdawu 

Rombongan rencananya akan mengikuti pentas seni di Bandung 

Majalengka, IDN Times - Nasib nahas dialami rombongan SLB B Majalengka. Di tengah perjalanan menuju Bandung, mobil yang mereka tumpangi, minibus dengan nopol Z 7088 AL, mengalami kecelakaan yang mengakibatkan dua orang meninggal dunia.

Dua orang yang meninggal itu yakni Misbachul Fathoni (30 tahun), warga Desa Cijati, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka dan Elih Rahmanawati (57), warga Desa Ligung Lor, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka. 

"Yang meninggal dunia dua orang. Selebihnya luka-luka," kata keluarga korban Misbachul Fathoni, Ace Herdiana, saat ditemui wartawan di rumah duka.

1. Rombongan akan ikut pergelaran seni di Bandung

Guru SLB di Majalengka Jadi Korban Kecelakaan Maut di Cisumdawu Inin Nastain/ Ace Herdiana, keluarga korban

Kecelakaan tersebut cukup menyisakan duka mendalam, baik bagi keluarga besar SLB B maupun keluarga korban. Pasalnya, perjalanan mereka ke Bandung untuk membawa nama baik sekolah dalam ajang seni di Bandung.

"Tujuannya mau ke Bandung, mau tampil pertunjukan seni di sana. Bawa anak-anak SLB, buat tampil di Bandung," kaya Ace.

Rombongan, kata Ace, berangkat ke Bandung sekitar pukul 04.00 WIB. Setengah jam kemudian, terjadi kecelakaan yang mengakibatkan dua orang penumpang sekaligus guru di SLB itu meninggal di tempat.

"Berangkat sekitar jam 04.00 WIB, kecelakaan jam 04.30 WIB. Yang meninggal dunia dua orang. Selebihnya luka-luka," jelas dia.

2. Rombongan ada 12 penumpang

Guru SLB di Majalengka Jadi Korban Kecelakaan Maut di Cisumdawu Inin Nastain/ suasana di rumah duka

Mobil yang dikemudikan Tatang (48), yang erisi rombongan dari SLB B Majalengka itu, mengangkut 11 orang. Mereka merupakan para siswa dan staf pengajar di SLB itu.

Dalam kecelakaan itu, sepulih orang, termasuk sopir mengalami luka-luka. Saat ini mereka menjalani perawatan di RS.  "Sopir masih dirawat di Rumah Sakit AMC, Cileunyi, Bandung," kata dia.

Ace mengaku belum mengetahui persis pemicu kecelakaan itu. Pasalnya, supir masih mengalami syok dan harus mendapat perawatan medis. "Sopirnya belum bisa diajak ngobrol, masih syok. Di dalam mobil ada 12 orang, termasuk sopir," papar dia.

3. Sopir minibus nahas masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan korban

Guru SLB di Majalengka Jadi Korban Kecelakaan Maut di Cisumdawu Inin Nastain/ karangan bunga duka cita terpampang di SLB B

Bagi keluarga korban, Tatang yang bertugas sebagai sopir bukan lah orang asing. Tatang diketahui masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan korban meninggal Misbachul Fathoni.

 "Kebetulan antara sopir dan korban statusnya keluarga. Sopir itu pamannya almarhum (Misbachul Fathoni). Pekerjaan sehari-hari (Tatang) emang sopir. Yang rusak itu bagian kiri (mobil )," tutur Ace.

Jenazah korban sendiri saat ini sudah dimakamkan di pemakaman umum desa setempat. Saat tiba di rumah duka, kata dia, kondisi jenazah sudah dalam keadaan bersih.

"Langsung disalatkan, terus dimakamkan. Jenazah sudah bersih dari rumah sakit," kata dia.

4. Bendera kuning terpasang di SLB B Majalengka

Guru SLB di Majalengka Jadi Korban Kecelakaan Maut di Cisumdawu Inin Nastain/ Bendera kuning terpasang di gerbang SLB B Majalengka

Kecelakaan maut yang menewaskan dua orang tenaga pengajar SLB B mengundang simpati dari berbagai kalangan. Sebagai bentuk belasungkawa, bendera kuning terlihat dipasang di gerbang masuk sekolah tersebut.

Selain itu, ada juga ungkapan belasungkawa yang disampaikan dengan karangan bunga. Hal itu seperti dilakukan keluarga besar SMA N I Majalengka.

Ucapan belasungkawa dari SMAN I Majalengka itu ditunjukkan untuk kedua korban meninggal, Misbachul dan Elih Rahmanawati.

Baca Juga: Tol Cisumdawu Bakal Jadi Daya Tarik Investasi Rebana Jabar

Topik:

  • Inin Nastain
  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya