Terobosan Kosmetik: Ketika Perawatan Kulit Wajah Dipakai untuk Tubuh
Pexels/Anna Shvets
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Industri kecantikan di Indonesia terus berkembang ke arah yang positif, sesuai dengan permintaan pasar yang semakin perfeksionis. Dengan kondisi itu, maka jangan heran jika banyak terobosan yang hadir di industri satu ini.
Salah satu terobosan yang sedang jadi perbincangan ialah adanya produk dengan kandungan skincare wajah yang diaplikasikan pada perawatan tubuh. Bagaimana tidak, sejauh ini sebagian besar pasar Indonesia masih kurang adil dalam menaruh perhatian terhadap perawatan wajah dan kulit tubuh.
Padahal keduanya sama penting mengingat wajah dan tubuh sama-sama menghadapi bahaya polusi, radikal besar, hingga sinar UV.
Bukan cuma itu, masih banyak pula orang yang amat selektif dalam memilih produk skincare wajah, ketimbang body lotion, misalnya.
1. Joselin lahir dan mencoba mengubah pandangan yang keliru
Perawatan kulit Joselin (IDN Times/Istimewa)Fenomena ini yang melatarbelakangi lahirnya Joselin, jenama skincare atau perawatan tubuh pertama di Indonesia yang mengaplikasikan kandungan skincare wajah ke dalam produk perawatan tubuh. Tak hanya itu, mereka pun jadi jenama lokal pertama yang menggunakan konsep Nature x Dermatology (penggabungan ingredients natural dan science).
“Sentimen masyarakat masih beranggapan bahwa kulit wajah itu lebih sensitif ketimbang kulit tubuh. Padahal faktanya, kulit wajah dan kulit tubuh itu tersusun dari struktur kulit yang sama,” ujar Chief Marketing Officer Joselin, Syefriandhi, dalam rilis yang diterima pada Rabu (21/4/2021).
Perbedaan antara kulit tubuh dan kulit wajah sebenarnya hanya terletak pada ketebalannya saja. Maka itu, sebenarnya, satu-satunya masalah yang dihadapi dari kedua jenis kulit ini hanya pola penyerapan formula perawatan yang diberikan.
“Dengan begitu tak ada alasan untuk merawat kulit wajah saja, karena kulit wajah sebenarnya hanya punya luas sekitar sembilan persen dari kulit tubuh,” tuturnya.
2. Diproduksi di pabrik dengan standar GMP
Ilustrasi bahan kimia. (Pexels.com/Chokniti Khongchum)Joselin sendiri pertama kali memperkenalkan produknya pada 14 April 2021. Ketika usianya baru dua hari, mereka berhasi menjuar sekitar 500 pcs produk lewat skema preorder di WhatsApp dan e-commerce.
Dalam proses produksinya, Joselin bekerja sama dengan pabrik berstandar Good Manufacturing Practice (GMP). Tahun ini, mereka bekerja sama dengan pabrik di daerah Klaten, Jawa Tengah, dan tengah berencana untuk melakukan kerja sama serupa dengan pabrik yang berdiri di kawasan Jakarta juga Tangerang.
Pemilihan pabrik berstandar GMP untuk memproduksi Joselin dilakukan bukan tanpa alasan. Pasalnya, sertifikat GMP tak mungkin dapat dimiliki oleh pabrik yang abai terhadap kebersihan dan prinsip steril.
3. Dukung ramah lingkungan, hindari penggunaan material plastik
Ilustrasi membersihkan sampah botol plastik (Shutterstock/Inside Creative House)Untuk memantapkan semangat ramah lingkungan, Joselin pun menghindari penggunaan material plastik dalam mengemas produknya.
“Sifat sampah plastik tidak mudah terurai, proses pengolahannya menimbulkan toksit dan bersifat karsinogenik, butuh waktu sampai ratusan tahun bila terurai secara alami. Berangkat dari situ, Joselin mengubah semua elemen pengemasan menjadi ramah lingkungan,” kata Syefriandhi.
Pengemasan ramah lingkungan itu di antaranya ialah mengganti bubblewrap plastic dengan honey comb, mengganti lakban plastik dengan papper tape, dan mengganti boks/kardus dengan boks berjenis B Flute.
4. Generasi Z dianggap semakin paham kandungan kosmetik
Perawatan kulit Joselin (IDN Times/Istimewa)Sejauh ini, Joselin memiliki dua produk yang menjadi andalan mereka di antaranya ialah Joselin Advanced Bright Protection dan Joselin Pure Bright Secret.
Produk yang pertama merupakan body lotion dengan delapan kandungan yang berfungsi untuk memproteksi dan memberi moist dalam perlindungan kulit tangan, kaki, dan leher dari sinar UV dan radikal bebas. Sementara produk kedua merupakan body lotion dengan sembilan kandungan.
Bagi Syefriandhi, generasi millennial dan Z saat ini semakin selektif dan mulai paham tentang wawasan kandungan kosmetik. Maka itu, bagi mereka terobosan amat penting sebagai alasan pembeda.
“Kita selalu menggunakan skincare wajah bertahap, seperti first cleanser, pakai toner, pakai serum, kemudian moisturizer, dan terakhir sunscreen. Tahapan itu baik, sehingga mengapa tidak dicoba untuk diterapkan pada kulit badan?” ujarnya.